Awas..!, Modus Penipuan Berkedok Menyelesaikan Kasus Mengintai Anda

Awas..!, Modus Penipuan Berkedok Menyelesaikan Kasus Mengintai Anda


SEKITAR pukul 10.00 WIB, Selasa (22/8/2017), nomor tidak dikenal menghubungi kantor redaksi Kabar Kalteng. Penelepon mengaku bernama Gunawan, staf Humas DPRD Kalimantan Tengah meminta nomor kontak wartawan Kabar Kalteng di Kabupaten Katingan dan Kabupaten Barito Utara.

Gunawan berdalih akan berkoordinasi dengan dua wartawan Kabar Kalteng di dua kabupaten tersebut untuk peliputan kedatangan anggota DPRD ke Kasongan, ibukota Katingan dan Muara Teweh, ibukota Barito Utara. Tanpa curiga, redaksi pun memberikan dua nomor wartawan Kabar Kalteng yang diminta.

Tak beberapa lama kemudian, wartawan Kabar Kalteng Biro Barito Utara, Doni Saputra dihubungi penelepon. Singkat pembicaraan dia minta nomor handphone Camat yang dimaksudnya dengan alasan ingin berkoordinasi dengan pihak kecamatan, supaya tidak bertabrakan dengan Jadwal agenda Camat.

Merasa sudah mulai ganjil, Doni langsung berkoordinasi ke kantor pusat redaksi. Di sini juga redaksi Kabar Kalteng mulai mencium aroma modus dari rencana pemerasan dengan mengatasnamakan aparatur negara, kepada target yang dibidik penelepon.

Wartawan Kabar Kalteng yang biasa liputan di DPRD Kalteng diinstruksikan redaksi untuk mengonfirmasi ke bagian Humas DPRD Kalteng. Wartawan Kabar Kalteng Sulaiman dan Rofital pun mengecek nama Gunawan, sekaligus menanyakan apakah benar akan ada kunjungan DPRD Provinsi Gabungan yang terdiri dari DPRD Kalimantan Selatan, DPRD Kalimantan Timur, dan DPRD Kalimantan Tengah, akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Barito Utara.

Tidak butuh waktu lama, wartawan Kabar Kalteng sudah mendapatkan konfirmasi dari Humas DPRD Kalteng, dan dijelaskan bahwa tidak ada yang bernama Gunawan Alhasil, apa yang dicurigai redaksi mulai terbukti benar, mengingat nama penelepon sudah tidak ada lagi di bagian staf DPRD Kalteng.

"Yang namanya Gunawan tidak ada di kantor DPRD Provinsi Kalimantan Tengah ini. Dulu emang ada, tapi sudah almarhum hampir 1 tahun lebih. Jadi kalau ada yang mengatasnamakan Gunawan, itu tidak ada. Saya minta jangan dilayani, itu adalah modus," terang H Heriansyah SE, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah.

Terkait rencana kunjungan ke Barito Utara, lanjut Heriansyah, itupun juga tidak ada, karena DPRD Kalteng mulai Senin (21/8/2017) lalu tidak diperbolehkan ke luar daerah. "Mulai Senin kemarin, tidak ada yang boleh meninggalkan tempat, karena ada pembahasan anggaran perubahan ," imbuhnya.

Purwadi, Humas DPRD Palangka Raya menambahkan, dari kata-katanya saja sudah salah, kalau ada Komisi Bamus. "Bamus adalah sebutan singkatan Badan Musyawarah, kalau di DPRD itu adalah Komisi. Kalau yang bertugas sebagai Komisi Bamus itu tidak ada, di situ sudah ganjil kedengarannya," tutur Purwadi.

Modus pemerasan makin tampak ketika si penelepon yang awalnya mengaku dari staf Humas DPRD Kalteng mulai berubah mengaku sebagai Kasat Narkoba Polres Barito Utara.

Meski sudah menyadari keganjilan ini, tim redaksi Kabar Kalteng tetap melayani penelepon dengan memberikan nomor Camat "palsu" seperti yang diminta penelepon. Penelepon pun segera menelepon Camat target mereka.

Melalui sambungan Camat "palsu" ini, Gunawan mengaku sebagai anggota bagian Satresnarkoba Polres Barito Utara dan meminta nomor Lurah dari salah satu daerah di Muara Teweh.

Alasan mereka sama untuk menyelesaikan kasus narkoba yang membelit salah satu tersangka yang mereka tangani. Tim redaksi pun berinisiatif memberikan nomor Lurah "palsu" yang diminta penelpon.

Tak menunggu lama, anggota polisi gadungan ini menghubungi nomor Lurah "palsu" yang diberikan. Di sini penelepon kembali mengaku dari Satresnarkoba dan meminta nomor telepon Ketua RT yang warganya mereka sebutkan terjerat kasus narkoba.

"Siang pak Lurah, kami dari Satresnarkoba  Polres Barut, ingin meminta nomor telepon Ketua RT setempat, agar bisa menjadi wakil pada saat proses penyidikan nati," ujar pria yang mengaku nama Gunawan tersebut.

Bahkan untuk meyakinkan tim redaksi, si polisi gadungan ini meminta untuk berbicara langsung denegan Kasat Narkoba yang ada di sampingnya, tetap melalui via ponsel. Di sini Kasat Narkoba gadungan ini menjelaskan panjang lebar tentang kasus yang membelit salah satu warga di kelurahan, tanpa meminta untuk datang ke Mapolres Barito Utara.

Penelusuran tim Kabar Kalteng terhenti, karena si penipu tampak mulai curiga kalau gerak-geriknya sedang dipantau dan dikerjai.

Usai percakapan dengan polisi gadungan ini, tim Kabar Kalteng langsung menghubungi Kasat Narkoba Polres Barito Utara, AKP Tugio. Kabar Kalteng juga menceritakan semua kronologis dari modus si penelepon, termasuk mencatut nama Kasat Narkoba Polres Barito Utara.

Terkait kasus ini, AKP Tugio menegaskan jika apa yang dilakukan si penelepon adalah modus penipuan. "Jangan dilayani, itu adalah modus penipuan. Saya sudah sering dapat laporan seperti itu, yang dengan sengaja mengatasnamakan saya. Jadi saya imbau kepada masyarakat agar berhati-hati karena modus penipuan sudah bermacam-macam," jelasnya.

Dulu, lanjut AKP Tugio, juga pernah  di Kelurahan Jingah, salah satu Ketua RT ditelepon yang mengaku sebagai Kasat Narkoba. "Untungnya yang bersangkutan sudah kenal baik dengan saya, sehingga yang bersangkutan menyadari bahwa itu adalah orang yang berniat ingin menipu," imbuh Tugio.

Terkait modus penipuan ini, Polres Barito Utara mengimbau kepada masyarakat untuk langsung datang ke Mapolres kalau ada keperluan yang penting. "Kalau ada keperluan yang penting langsung saja datang ke Polres Batara. Dan jangan mudah percaya kalau ditelepon oleh nomor yang tidak dikenal, dan langsung saja datang ke kantor," pungkas Tugio.[doni/sulaiman]


Lebih baru Lebih lama