DAMPAK kurang baik dirasakan kalangan wartawan, pasca tertangkapnya tersangka pelaku pembakaran Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Belakangan diketahui jika satu dari dua tersangka yang sudah ditangkap polisi, yakni berinisial SRY, disebutkan berprofesi sebagai wartawan.
Bahkan setelah diusut lagi, otak pembakaran berinisial IG yang kini terus diburu petugas Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah ternyata juga dikabarkan berstatus sebagai wartawan aktif. Oknum wartawan ini juga cukup dikenal kalangan jurnalis di Bumi Tambun Bungai.
"Tentu kami sangat menyesalkan, kenapa profesi wartawan yang dipandang baik ini, kini justru seperti tercoreng oleh ulah segelintir oknum," sesal Angga Cahya Cipta, Ikatan Wartawan Online (IWO) Kalteng, Minggu (6/8/2017).
Menurut Angga, apa yang dilakukan oknum wartawan ini memang cukup meresahkan wartawan lainnya. Di sisi lain, kasus ini harus menjadi pelajaran berharga. Sejatinya, wartawan mampu menjaga nama baik profesi dan media, bukan malah mencoreng citra profesi wartawan.
"Terus terang saya malu juga. Tapi terlepas dari motif yang melatarinya, yang pasti wartawan harus mampu menjaga nama baiknya profesinya. Tindak kriminal merupakan kesalahan yang fatal, apalagi terkait dunia pendidikan yang melahirkan generasi masa depan," tandas Angga.
Angga berharap kasus ini, termasuk motif yang melatarinya segera bisa diungkap aparat kepolisian. Tak menutup kemungkinan, masih ada oknum lain di belakang pelaku, atau oknum wartawan yang disebutkan sebagai otak pembakaran.
"IWO Kalteng mendukung polisi untuk menuntaskan kasus pembakaran sekolah ini, terutama motif, dan dalang sesungguhnya," tutupnya.[mia/dona]
