KUALA KAPUAS - Di tengah terik mentari pagi dan ramainya arus lalu lintas di Bundaran Besar Kota Kuala Kapuas, sekelompok pelajar tanpa menghiraukan suasana sekeliling asyik dengan kegiatan mereka, Sabtu (21/10/2017).
Seragam sekolah dibungkus jaket kuning yang mereka kenakan cukup menunjukkan mereka adalah kumpulan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Air ini.
Di ikon Kota ini, mereka tampak melakukan rangkaian persembahan seni yang biasa disebut happening art, atau semacam pertunjukan seni yang mengekspresikan gejolak jiwa untuk merespon keadaan di waktu itu yang sedang booming atau sedang mempengaruhi situasi. Aksi mereka tak lain untuk menyongsong Hari Sumpah Pemuda.
"Pemuda itu bukan debu, pencemar atau pengotor negara, pemuda itu pelopor, pembawa masa depan, penyegar nurani yang gersang. Pemuda itu pilihan bangsa, pelopor negara," teriak Ade Rahmawati saat berpuisi di bundaran tersebut.
Menurut Ade, mereka prihatin, kalau ulah pemuda selalu dianggap salah, di cemooh, atau dituding menyimpang. "Padahal itu proses belajar dari kami. Seharusnya kita diarahkan, lalu didengar apa mau kita," ucap pelajar SMA Muhammadiyah Kuala Kapuas ini.
Melihat kreativitas dan bentuk luapan dengan happening art ini, tentu menjadi suatu hal yang positif dari geliat anak muda demi mengisi hari-harinya.
Eksistensi dan kreativitas mereka sejatinya diharapkan membawa dampak positif untuk mempersiapkan hari esok atau masa depan, di tengah maraknya hal-hal negatif yang mengancam remaja di usianya.[iwan]