Berdalih Tak Punya Uang, Kades Jual Raskin ke Desa Tetangga

Berdalih Tak Punya Uang, Kades Jual Raskin ke Desa Tetangga


PARINGIN - Bantuan beras miskin (raskin) yang dinanti warga Desa Ajung, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan hingga kini belum juga datang. Keterlambatan raskin inipun menjadi tanda tanya bagi masyarakat setempat.

Menelusuri informasi ini, Kamis (19/10/2017), Metro Kalimantan melakukan pemantauan ke lapangan laporan bantuan raskin yang belum turun ke Desa Ajung. Menurut warga setempat, sejatinya raskin sudah turun sejak Juli 2017.

"Padahal beras raskin harusnya sudah turun sejak bulan Juli lalu. Namun sampai saat ini belum kami terima," ujar salah seorang warga Desa Ajung, yang minta namanya tidak dipublikasikan.

Terkait keluhan ini, Metro Kalimantan langsung menemui Kepala Desa Ajung untuk menanyakan sebab tidak turunnya raskin kepada warga .

Kepala Desa Ajung, Junal, membenarkan kalau raskin sudah turun sejak Juli lalu. Namun pihaknya tidak memiliki uang untuk menebus raskin hingga diputuskan untuk dilimpahken ke desa lain. "Kami tidak mempunya uang untuk tebus beras raskin, sehingga beras tersebut saya limpahkan ke kepala desa lain untuk tebusi beras," imbuhnya.

Menurut Junal, dalam perjanjian itu, apabila untuk bulan berikutnya raskin tersebut keluar maka akan dikembalikan ke Desa Ajung. "Dalam artian beras tersebut ditukar sementara," jelasnya.

Terkait tudingan Kades menjual beras, Junal menyangkalnya. "Bahwa kepala desa menjual beras raskin, itu tidak benar. Karena beras tersebut kami tukar sementara saja dengan kepala desa lain, sebab berhubung saya belum ada uang untuk tebuskan beras tersebut," paparnya.

"Saya bertanggung jawab atas kesalahan saya, dan saya siap mengganti beras yang dianggap warga telah saya jual itu. Dan saya akan melakukan pertemuan dengan warga Ajung untuk menjelaskan kebenaran terkait tentang adanya laporan beras raskin," tegas Junal.

Sementara itu, sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu (21/10/2017), digelar pertemuan antara warga dengan Kades Ajung di Balai Desa untuk membahas pertanggung jawaban Kades tentang kendala tidak turunnya raskin tersebut.

Selain Kades bersama Sekretarisnya, pertemuan ini juga dihadiri Camat Tebing Tinggi, dan beberapa kepala desa yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi. Pada pertemuan ini diungkapkan Kades tentang kendala ketiadaan uang untuk menebus raskin tersebut.

"Jadi beras tersebut tidak saya jual, melainkan saya alihkan saja dengan desa lain, dengan catatan untuk ke depannya beras tersebut dikembalikan ke warga Ajung. Dan saya siap mengembalikan beras tersebut," paparnya.

Pembahasan di pertemuan ini tampak melebar alias bukan hanya seputar raskin, namun juga masalah lain. Itu setelah salah satu warga mengeluhkan tentang akses jalan pedesaan yang sampai saat ini belum juga diperhatikan pemerintah.

Sebut saja seperti kurangnya balai adat untuk Desa Ajung, kurangnya akses pendidikan di Desa Ajung, bahkan banyak warga yang tidak mengetahui tentang adanya jaminan kesehatan, serta tidak mengetahui bantuan apa saja yang diberikan pemerintah untuk Desa Ajung dikarenakan kurangnya komunikasi Kades dengan warga.

"Bahkan sampai saat ini baru, sekali ini saja kami bisa melakukuan pertemuan dengan kepala desa," cecar salah seorang warga Ajung.

Warga hanya berharap keluhan yang disampaikan dalam pertemuan ini menjadi prioritas alias perhatian khusus bagi pemerintah daerah, guna kesejahteraan masyarakat di mana desa ini disebut masuk termasuk desa tertinggal, dibanding desa- desa lainnya di Kecamatan Tebing Tinggi.

"Kenapa dikatakan tertinggal, karena warga setempat kurang mendapatkan pelayanan pemerintah dan sulit untuk melakukan komunikasi dengan aparat-aparat yang mengerti dengan pemerintahan," tandasnya.

"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Balangan memperhatikan nasib kami yang kecil ke bawah ini, dengan memantau lokasi desa dan meninjau kehidupan warga Desa Ajung," pungkasnya.[fatmah]


Lebih baru Lebih lama