PURUK CAHU - Bertanam pohon tidak cukup untuk sekedar menanam. Lebih penting dari itu, petani harus dibekali ilmu pengetahuan tentang cara bertani secara benar. Apalagi saat ini masih banyak petani yang bertanam secara tradisional.
Karenanya, perlu pelatihan secara terpadu agar petani memahami cara menanam pohon dengan benar agar hasilnya maksimal. Setidaknya ini sangat dirasakan Kelompok Tani Malau Besar dari Desa Bahitom, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan saat setelah mengikuti Pelatihan Tematik Karet, Sabtu (21/10/2017).
"Diucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, karena kami sudah diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan teknis tematik karet ini yang sebelumnya saya belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang bertanam pohon," tutur Andre Manafe, Ketua Kelompok Tani Malau Besar.
Menurut Andre, selama ini petani karet di desanya masih bertanam secara tradisional, seperti apa yang diajarkan orangtua mereka. "Selama ini saya menanam karet hanya secara tradisional, dan menurut pengalaman orang tua saja, sehingga produksi karet di daerah kami tidak meningkat," imbuhnya.
Pelatihan di Kebun Entres Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Murung Raya Desa Tahujan Ontu Kecamatan Tanah Siang Selatan ini digelar selama empat hari, dari 18 hingga 21 Oktober 2017.
Pelatihan ini digelar guna mendukung program peremajaan karet di empat Kabupaten di Kalsel, tujuh kabupaten di Kalteng, dan satu kabupaten di Kalbar. Juga sebagai program perluasan tanaman karet di Kabupaten Sintang Kalbar dengan dana APBN-P Ditjen Perkebunan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Murung Raya, Ir Ganefo L Amin dalam sambutannya saat acara pembukaan mengatakan, dalam mendukung suksesnya pelaksanaan kegiatan APBN-P tahun 2017, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mendapatkan mandat dan bekerjasama Dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Murung Raya untuk melaksanakan pengawalan/pendampingan.
Pengawalan/pendampingan sendiri dilakukan kepada petani, kelompok tani (poktan) penerima manfaat program mulai dari penerimaan benih/bibit, pengolahan tanah, penanaman dan benih/bibit tumbuh sehat.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Yanette SP menambahkan bahwa materi inti yang dilatihkan adalah penyiapan lahan peremajaan, pola sistem usaha tani diversifikasi dan integrasi berbasis karet, pemeliharaan tanaman Karet Belum Menghasilkan (TBM) dan pengendalian OPT.[bayu/rilis]