Hasil Melimpah, Petani Jeruk Sambas Masih Terkendala Pemasaran

Hasil Melimpah, Petani Jeruk Sambas Masih Terkendala Pemasaran


SAMBAS - Hasil panen berlimpah sejatinya harus berimbang dengan sistem pemasaran, agar produksi yang dihasilkan bisa terdistribusi dengan baik di pasaran. Jika produksi dan pemasaran berimbang, tentunya hasil produksi yang melimpah tersebut dapat mensejahterakan para petani.

Sayang, fakta ini belum sepenuhnya dialami petani jeruk di Sambas, Kalimantan Barat. Para petani jeruk di Sambas, tampak masih mengeluh karena terkendala pemasaran, padahal hasil panen jeruk mereka sebutkan melimpah.

"Panen jeruk di Dusun Matang Kuang Kecamatan Tekarang, Sambas cukup melimpah. Sayangnya tidak dibarengi dukungan pemasaran yang baik. Karena itu, petani tidak bisa meningkatkan harga jual yang cenderung murah dibandingkan harga yang dijual oleh pedangang di pasaran," kata Mudakir, salah seorang petani jeruk yang juga Sekretaris Kelompok Tani di Sambas, Rabu (5/10/2017).

Oleh karena belum ada pemasaran yang memadai, lanjut Mudakir, harga jeruk pun tetap murah, yakni berkisar Rp3.000 per kilogram. Padahal kalau sudah di luar daerah, harga jeruk dari Dusun Matang Kuang bisa mencapai belasan ribu rupiah per kilogram.

Menurut Mudakir, saat hasil panen melimpah, petani harus berhadapan dengan pemasaran yang belum terarah dengan baik. Kondisi tersebut berimbas pada harga jual yang masih rendah. Petani jeruk Kecamatan Tekarang terpaksa menjual hasil panen langsung kepada pembeli yang datang ke lokasi dengan harga murah. Sebab apabila memasarkan langsung keluar daerah, biaya yang dikeluarkan cukup besar, dan hanya memenuhi permintaan pasar.

"Kalau jual langsung harga jeruk Rp3.000 per kilogram. Kalau diantar langsung ke Kota Sambas harga hanya Rp4.000 per kilogram. Kalau dikalkulasikan dengan biaya angkut buruh dari kebun menuju dermaga desa, terus ditambah biaya untuk angkutan hingga sampai ke Kota Sambas, tidak balik modal," ungkap Mudakir.

Dengan kondisi ini, para petani jeruk di daerah ini berharap pemerintah daerah bisa mencarikan solusi bagi petani jeruk agar memiliki pemasaran yang tepat, mengingat selama ini untuk hasil panen petani jeruk Dusun Matang Kuang dan sekitarnya hanya untuk memenuhi permintaan pasar di beberapa wilayah saja, seperti Singkawang dan Bengkayang.

"Kalau sudah ada wilayah pasar tetap, maka harga bisa lebih tinggi. Terlebih dalam satu kali panen bisa mencapai 20 ton buah jeruk dengan kualitas yang dapat bersaing di pasar global," tutupnya.[rilis/bayu]


Lebih baru Lebih lama