TANJUNG - Jelang penilaian Adipura, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Tabalong. Ini dilakukan agar predikat sebagai kota yang bersih, indah, sejuk dan nyaman didapat Bumi Saraba Kawa. Penilaian di antaranya mengikutsertakan predikat sekolah Adiwiyata, mengingat ini merupakan syarat meraih Adipura .
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong, H Rahmadi Amir melalui Seksi Pemeliharaan Lingkungan, Nelly Raihani, Jumat (13/10/2017) mengatakan, sebanyak 16 sekolah di Kabupaten Tabalong akan mengikuti penilaian Adiwiyata. Ke 16 sekolah tersebut juga telah ditetapkan mengikuti seleksi Adiwiyata sebelum maju ke jenjang berikut.
Dari jumlah sekolah Adiwiyata, beberapa di antaranya pernah mengikuti penilaian Adiwiyata namun hasilnya jauh di bawah standar. Tim penilai Adiwiyata dibentuk dengan melibatkan beberapa instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, serta kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan jurnalis.
Sekolah yang masuk nominasi penilaian, yakni SDN 5 Tanjung, SDN 8 Tanjung, SDN 2 Tanjung, MAN 1 Kelua, SMAN 1 Jaro, SDN 1 Padang Panjang, SMAN 1 Kelua, SMPN 1 Banua Lawas, SMPN 1 Tanjung, SMPN 4 Tanjung, SMPN 3 Kelua, SMPN 1 Upau, SMAN 1 Tanjung, SDN Sei Rukam 1, SDN 1 dan 2 Pudak Setegal, serta SMAN 3 Tanjung.
Seperti tahun sebelumnya, penilaian sekolah Adiwiyata mencakup kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan dan kegiatan lingkungan berbasis partisipatif.
Sebelumnya di 2016 lalu, enam sekolah di Tabalong mendapatkan Piala Adiwiyata tingkat Provinsi Kalsel. Sekolah itu, yakni SMPN 2 Murung Pudak, SMPN 4 Murung Pudak, SDN Cakung, SMAN Muara Uya, dan SMPN 6 Tanjung. Sementara dua sekolah, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) tanjung dan SDN 1 Tanjung mendapat Piagam Adiwiyata.[sri]