Warga tak Kooperatif, Polisi Sulit Ungkap Pelaku Pembuang Orok

Warga tak Kooperatif, Polisi Sulit Ungkap Pelaku Pembuang Orok


KUALA KAPUAS - Penyelidikan kasus pembuangan bayi di Desa Mambay, Kecamatan Tamban Catur, telah dilakukan Polsek Kapuas Kuala. Sayang, hingga lima hari pasca penemuan orok tersebut, polisi belum juga bisa mengungkap siapa pelaku keji tersebut.

Kasus ini sendiri sempat ditangani Kanit Reskrim Polsek Tamban Catur, Aiptu Junaidi. Oleh karena belum membuahkan hasil signifikan, penyelidikan diambil alih Sat Reskrim Polres Kapuas.

Saat ditemui metrokalimantan.com di Mapolres Kapuas, Kanit PPA Satreskrim Polres Kapuas, Iptu Yayat Priyantna, Jumat (29/12/2017) mengatakan, jika tim penyelidikan telah mencari informasi ke lokasi di mana bayi tadi ditemukan di Desa Mambay. Hanya saja pihaknya belum mendapatkan titik terang.

"Penduduk Desa Mambay kurang kooperatif, dan tidak bersedia memberi informasi," ungkap Yayat.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kapuas, AKP Iqbal Sengaji SIK ketika dikonfirmasi metrokalimantan.com di ruang kerjanya membeberkan, langkah yang akan dilakukan pasca penemuan orok di Tamban Catur tersebut.

"Kami sudah mendatangkan tim dokter yang dipimpin Dokter Ika, untuk otopsi bayi atau orok tersebut. Kemudian dibentuk tim oleh Kapolres, di mana tim bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan Kasat Reskrim, di antara tim itu ada tim lidik, tim identifikasi, dan tim sidik. Dalam proses kita masih mengumpulkan saksi-saksi dan alat bukti lain, " jelas Iqbal.
Semua tim olah TKP, lanjut Iqbal, sudah melaksanakan tugas dengan baik. "Terkait dengan status quo TKP, sampai dengan membantu otopsi kemarin, itu sementara yang bisa kita sampaikan," tutup.

Kasus yang menggegerkan warga Desa Mambay itu sendiri terjadi pada Senin (25/12/2017) sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu, orok yang sudah tak bernyawa ditemukan warga terbungkus dalam kantongan plastik.[sapwani]


Lebih baru Lebih lama