Delapan Paralympian Banua Selangkah Menuju PNS

Delapan Paralympian Banua Selangkah Menuju PNS


MASA depan yang cerah kini sudah di depan mata delapan paralympian Kalimantan Selatan. Itu setelah, mereka secara resmi mendapat kuota formasi khusus pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refromasi (MenPAN-RB) Republik Indonesia. 

Delapan paralympian Banua yang kini berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tersebut, yakni Warmia, Yahya, Fauzi, Suriansyah, Aimah, Yahya Hernanda, Agus Arief Rahman dan Herman. Mereka ini diapresiasi dengan status CPNS berkat meraih medali emas di ASEAN Paragames 2017 di Malaysia.

"Alhamdulillah, tapi baru CPNS mas. Tapi yang pasti, status CPNS ini membuat kami tinggal selangkah lagi menjadi PNS," tutur Yahya, parlympian atletik Kalsel, Kamis (18/1/2018).

"Ini penghargaan luar biasa. Saya dan kawan-kawan tentu sangat bersyukur dengan apresiasi pemerintah ini sampai bisa masuk formasi khusus PNS. Saya juga berharap keberhasilan kami ini jadi motivasi kawan-kawan paralympian Kalsel untuk meraih prestasi dan masa depan yang cerah," sahut Warmia, paralympian putri Kalsel.

Kepastian status CPNS dengan formasi khusus ini didapat langsung delapan paralympian Banua dari MenPAN-RB Repubulik Indonesia, Asman Abnur, dalam upacara rutin setiap tanggal 17 di Kantor Menpora Jakarta, Rabu (17/1/2018).


"Kami berharap dengan adanya motivasi baru ini para atlet tidak memikirkan lagi hal-hal terkait apa pekerjaan mereka di masa depan setelah tidak lagi produktif sebagai atlet, jadi dengan formasi khusus PNS ini, mereka telah memiliki kepastian di masa depannya," ujar Asman.

Formasi khusus ini menurut Asman merupakan langkah konsisten yang akan diterapkan hingga tahun-tahun mendatang tanpa harus melewati tes sebagaimana pengangkatan PNS formasi umum. “Untuk formasi khusus ini, tidak seperti tes PNS biasa, namun hanya menggunakan Tes TKB (Tes Kompetensi Bidang), meskipun tetap ada proses yang berjalan seperi pra-jabatan dan sebagainya hingga penempatannya setelah pra-jabatan. Insya Allah ini akan terus konsisten sebagai suntikan motivasi kepada olahragawan berprestasi,” tambah Asman.

Selanjutnya ia menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenpora untuk mengambil langkah bagi atlet PNS yang tidak lagi menjadi atlet, agar bisa ditempatkan diseluruh Kementerian/lembaga/Dinas Pemuda dan Olahraga yang membutuhkan.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi menyampaikan ucapan terima kasih atas pengangkatan 137 atlet sebagai PNS melalui formasi khusus ini kepada MenPAN-RB. "Ini betul-betul menjadi kabar terbaik dari Pak MenPAN-RB bagi seluruh insan olahraga, baik atlet dan pelatih, pastinya ini menjadi sejarah dan semangat besar kebangkitan olahraga tanah air," imbuhnya.

Ia menambahkan pengangkatan atlet sebagai PNS ini dapat menjamin masa depan atlet secara berkelanjutan setelah tidak lagi produktif di lapangan olahraga, "Sesuai arahan MenPAN-RB sejumlah atlet ini diangkat di Kemenpora dan aktif juga sebagai atlet dan pelatih tetapi pada saatnya mereka butuh pulang kampung misalnya, maka disitu kita akan menempatkan mereka di Dinas Pemuda dan Olahraga setempat maupun klub-klub sebagai pelatih," jelas Imam lagi.

Tercatat sebanyak 137 atlet yang diangkat menjadi PNS, adalah peraih medali pada Olimpiade dan Paralympiade (peraih medali emas, perak, dan perunggu) atau Kejuaraan Tingkat Dunia lainnya, peraih medali di ajang Asian Games (peraih medali emas dan perak) dan peraih emas SEA Games 2015 hingga 2017.

Untuk pertama kalinya juga dalam sejarah, tidak ada perbedaan penghargaan yang diterima antara atlet normal dan atlet dengan disabilitas sebagaimana halnya penerimaan bonus yang diterima oleh atlet berprestasi pada Olimpade dan Paralimpiade, hingga SEA Games dan ASEAN Para Games 2017 Kuala Lumpur, beberapa waktu lalu.[ikmal]


Lebih baru Lebih lama