Ngeri..!, Buaya Sebangau Mangsa Nelayan

Ngeri..!, Buaya Sebangau Mangsa Nelayan


PULANG PISAU - Sungai Sebangau yang berada di Wilayah Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah (Kalteng), merupakan salah satu sungai di Kalimantan yang terkenal dengan beragam jenis ikan air tawarnya, seperti ikan kerandang, toman, tapah, haruan, peyang, kakapar, pepuyu, lais, dan saluang.

Tak aneh, jika kemudian banyak masyarakat sekitar dan luar daerah yang bergantung maupun datang hanya untuk memuaskan hobi memancingnya. Bahkan juga tidak sedikit yang menggantungkan hidupnya di sepanjang sungai tersebut sebagai mata pencaharian.

Meski demikian, ternyata dibalik melimpah - ruahnya hasil tangkapan ikan di sungai itu, salah satu jenis reptil buas dan terkenal dengan keganasannya yang sudah beberapa kali memakan korban, yakni Buaya Sebangau masih menjadi ancaman. Iyaaa...begitu masyarakat sekitar menyebutnya! Kali ini, Buaya Sebangau itu kembali memakan korban. 

Buaya muara dengan ukuran kurang lebih lima meter menyerang seorang warga Katingan saat memasang jaring/jala untuk mencari ikan di Sungai Sebangau Besar yang berbatasan dengan wilayah Pulpis, Sabtu kemarin ( 20/1/2018) pukul 04.30 WIB.

Aman (30) warga Katingan yang tinggal di RT. 002 RW. 001 Desa Sebangau Jaya Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan yang juga sebagai nelayan itu telah menjadi korban keganasan buaya tersebut. Dirinya dikabarkan hilang saat memasang jaring untuk menangkap ikan di sekitar Sei Sabangau Besar masuk arah kerukan sungai.

Informasi yang berhasil dihimpun KabarKalteng, Senin (22/1/2018) dari  saksi, Ari (18) warga Desa Sebangau Jaya RT 002 RW 001 Kecamatan Katingan Kuala mengatakan, dirinya tidak menyangka kalau temannya itu bernasib nahas. Sehingga di lokasi mereka mencari ikan ada buaya besar yang memangsa korban.

"Kita tidak menyangka sama sekali kalau teman kami Aman, sampai mengalami kejadian seperti ini. Saat itu, kami sedang mencari ikan dan kami memang  bercebur kedalam air untuk memasang jala, tak lama kemudian kami muncul ke permukaan air namun korban hilang, tak muncul-muncul dari dalam air, sehingga kami berusaha mencarinya, ternyata dibawa buaya," ujarnya.

Dikatakan juga oleh saksi lain, Yani (40), dirinya juga waktu kejadian bersama dengan korban untuk mencari ikan. Namun saat kami bercebur memasang jala/jaring, tidak lama berselang kami tidak menyadari kalau korban telah menghilang dan tidak mengetahui kemana.

Setelah lama tidak muncul, Yani baru sadar kalau temanmya hilang dan dirinya bersama rekannya Ari berupaya mencari korban, namun korban tidak ditemukan.

Sampai kemudian kedua saksi itu kembali ke Desa Sebangau Jaya Kec. Katingan Kuala untuk meminta bantuan masyarakat dalam melakukan pencarian terhadap korban.

Sekitar pukul 08.30 WIB, kedua saksi dan masyarakat melakukan penyisiran di sekitaran anak sungai kerokan lumpur di mana telah menemukan seekor buaya muara sedang berjemur di pinggiran sungai dengan posisi di mulutnya sedang memakan jasad korban. Setelah kedua saksi dan masyarakat melihat hal tersebut kemudian mereka mencari sebuah tongkat kayu untuk mengusirnya dan upaya yang dilakukan berhasil kemudian melepaskan korban dari mulut buaya.

"Kondisi jasad tidak utuh lagi, seperti tangan kanan putus, kaki kiri remuk dan  perut sobek akibat diterkam buaya Sebangau. Kami bersama masyarakat setempat membawa mayat korban tersebut ke Desa Sebangau Jaya untuk dimandikan dan dibersihkan serta dimakamkan," bebernya.

Sementara itu dari kejadian tersebut, Kapolres Pulpis, AKBP Dedy Sumarsono, melalui Kapolsek Kecamatan Sebangau Kuala, Iptu Memet, membenarkan kalau ada korban warga Pagatan (Katingan) atas nama Aman (30) yang saat mencari ikan di Sungai Sebangau disambar buaya.

Dari kejadian tersebut, pihaknya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang berada di pesisiran sungai khusus bagi masyarakat Sebangau Kuala, untuk tetap berhati-hati saat berada di pinggiran sungai. Karena, bisa saja binatang buas seperti buaya mengincar.

"Di Sebangau cukup besar habibat buayanya, maka dari itu tetap waspada dalam melakukan aktivitas di aliran sungai tersebut," pesannya.[kk/manan]


Lebih baru Lebih lama