Melalui Gelombang Radio, Kantor Imigrasi Batulicin Sosialisasikan Pembuatan Paspor

Melalui Gelombang Radio, Kantor Imigrasi Batulicin Sosialisasikan Pembuatan Paspor


BATULICIN, MK - Mengangkat tema "Penerbitan Paspor Haji/Umroh", Kantor Imigrasi Kelas II Batulicin menggelar talkshow di Radio Swara Bersujud Batulicin, Tanah Bumbu, Rabu (21/2/2018).

Sosialisasi melalui gelombang radio 89,8 FM ini menghadirkan tiga pejabat Imigrasi Batulicin, yakni Kasi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Ma'mum ST MSi, Kasi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian, Muhammad Novrian SH MH, dan Kasubsi Pengawasan Keimigrasian, Tedy Wibisono SH.

Kepada masyarakat Bumi Bersujud, mereka memberikan seputar informasi tentang cara pembuatan paspor haji dan umroh. Sesi tanya jawab turut dibuka dalam siaran langsung ini.

Salah satunya terkait pembuatan paspor bagi mereka yang masih memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) di luar Kalimantan Selatan, seperti berasal dari Jawa. "Bagi mereka yang memiliki KTP luar, bisa membuat paspor dengan cara meminta surat domisili di kantor desa yang ditinggalinya sekarang," jawab Ma'mum.

Bukan hanya itu, pada talkshow yang dibantu penyiar bernama Bastian ini, juga dipaparkan terkait fungsi pelayanan izin tinggal orang asing, termasuk juga tentang perpanjangan paspor orang asing, yang bisa mengurusnya langsung ke Kantor Imigrasi Batulicin.

Ma'mum juga memberikan klarifikasi terkait adanya keterlambatan penerbitan paspor. "Keterlambatan terbitnya paspor terjadi, karena adanya ganguan sinyal, atau bisa juga dikarenakan adanya kurang persyaratan bakunya," imbuhnya.

Jika tak ada aral, dalam waktu dekat Kantor Imigrasi Batulicin mulai melaksanakan penerbitan paspor untuk ibadah haji dan umroh untuk dua Kabupaten, yakni Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar dalam memilih travel umroh yang bertanggung jawab dan bonafide.

"Carilah travel umroh yang bertanggung jawab dan bonafide, jangan sampai masyarakat tertipu dengan travel umroh yang tidak bertanggung jawab dengan dalih umroh bertarif murah dan tidak rasional," pungkasnya.[mia/joni]


Lebih baru Lebih lama