RODA organisasi bernama National Paralympic Committee (NPC) Kalimantan Selatan terus berputar. Tak terasa, kini memasuki tahun kerja 2018. Berbagai aktivitas pengurus, pelatih dan perjuangan paralympian Banua mewarnai jalannya roda organisasi yang dinakhodai Ahmad Firdaus ini.
Induk organisasi olahraga kalangan atlet difabel ini patut bersyukur, karena selama setahun terakhir beraktivitas, boleh dibilang tak ada gangguan dan kendala berarti. Ini semua berkat kekompakkan pengurus, pelatih dan paralympian yang secara konsisten bahu-membahu menjalankan agenda pembinaan dan prestasi.
Terlalu panjang bila harus dituliskan, dan terlalu lama bila harus diceritakan. Kendati demikian, NPC Kalimantan Selatan berusaha membingkai semua perjuangan pegiat olahraga banua selama setahun terakhir dalam satu rangkuman sederhana.
Karena itu, NPC Kalsel kembali menerbitkan majalah Paralympian. Setidaknya sejumlah kegiatan, meski tidak secara detail dapat diuraikan, majalah ini tetap bisa memberikan gambaran akan aktivitas selama setahun, tepatnya di masa kerja 2017.
Sebut saja, di antaranya mulai dari kegiatan Rapat Koordinasi Provinsi (Rakorprov), menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) beberapa cabang olahraga, mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) paralympic, dan sejumlah agenda lainnya.
Redaksi majalah Paralympian sadar tak mampu menyajikan yang sempurna dan sesuai dengan keinginan semua yang terlibat. Namun, minimal informasi yang tersaji dalam majalah ini bisa menjadi kesimpulan akan semua aktivitas yang dikerjakan NPC Kalimantan Selatan.
Majalah ini juga diharapkan menjadi arsip perpustakaan internal NPC Kalimantan selatan. Ke depan majalah ini bisa menjadi referensi informasi yang akurat.
Lebih dari itu, majalah ini diharapkan bisa memotivasi generasi paralympian Banua untuk bisa mengikuti langkah dan prestasi yang telah ditorehkan sejumlah paralympian banua yang sukses berprestasi di berbagai event. Apalagi masa depan paralympian Banua mampu diraih melalui prestasi yang mereka sumbangkan.[anshari]
