Support Riil Paman Birin

Support Riil Paman Birin


PERAN kepala daerah sangat dibutuhkan bagi kemajuan pembinaan dan prestasi olahraga Banua, termasuk untuk pegiat olahraga di kalangan disabilitas.

Karena itu, dukungan nyata seorang gubernur, bupati maupun walikota sangat penting agar maksimalisasi pembinaan dan realisasi prestasi emas mampu dicapai paralympian (red, sebutan atlet berkebutuhan khusus).

Paralympian Kalimantan Selatan terbilang beruntung, karena memiliki sosok gubernur yang sangat peduli dengan kemajuan prestasi olahraga. Bukan sekedar pemanis bibir, realisasi persamaan besaran bonus bagi paralympian sudah cukup menjadi bukti akan perhatian dan kepedulian Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor.

Tercatat puluhan paralympian Banua yang sukses menggondol medali di Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV Jawa Barat 2016 lalu, akhirnya diguyur bonus besar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Ini semua tentunya tak lepas dari kebijakan Gubernur Kalimantan Selatan yang akrab disapa Paman Birin ini. Besaran bonus paralympian bahkan disamakan dengan atlet normal yang berhasil meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016.

Paralympian peraih medali emas dihargai dengan uang tunai sebesar Rp200 juta keping. Kemudian peraih medali perak diapresiasi Rp70 juta per keping, dan peraih medali perunggu diberikan Rp40 juta per keping.

"Dukungan nyata Gubernur Sahbirin tidak perlu diragukan lagi. Beliau tidak pernah pilih kasih dalam memperlakukan atlet, baik yang normal maupun paralympian. Dan kami sangat merasakan hal itu," tutur Ahmad Firdaus, Ketua National Paralympic Committee (NPC) Kalimantan Selatan.

Berkat dukungan nyata Paman Birin inipula, semangat paralympian Banua kini semakin kuat. Ini terbukti, dengan semangat dan kegigihan mereka dalam menjalani berbagai program pembinaan yang diagendakan NPC Kalimantan Selatan di sepanjang tahun.

Tekad mengharumkan nama daerah di berbagai event, baik skala nasional maupun internasional, kini sudah wajib hukumnya bagi paralympian Kalimantan Selatan. Karena itu, latihan demi latihan terus dijalani.

Di antara paralympian bahkan seperti tidak peduli lagi dengan pekerjaan dan keluarga demi tekad mengharumkan nama Banua tersebut. Faktanya di antara mereka rela meninggalkan kampung halaman, keluarga tercinta dan rutinitas kerja, hanya untuk menjalani program pemusatan latihan.

Bagi paralympian, latihan intensif, khususnya menjelang pertandingan di multi event, wajib dilakukan agar di laga perebutan supremasi tertinggi nanti tidak mempermalukan nama daerah. Dengan kata lain, tekad mengharumkan nama daerah di event-event bergengsi olahraga harus benar-benar diwujudkan.

Sebut saja Umar. Salah satu pemanah difabel terbaik Banua ini rela meninggalkan anak dan istri di kampung halaman hanya untuk berlatih menajamkan target di pemusatan latihan di Banjarbaru.

Bukan hitungan hari, minggu, atau bulan, pemanah asal Hulu Sungai Tengah (HST) ini meninggalkan keluarga tercinta. Setidaknya satu tahun lebih menjalani program pemusatan latihan di Banjarbaru, sudah cukup untuk menyebut jika Umar bersungguh-sungguh dalam berlatih, bertanding hingga menggapai prestasi emas di Peparnas 2016 lalu.

Ini semua dilakukan Umar karena satu tujuan, yakni mengharumkan nama Banua dengan pencapaian prestasi emas. Peraih medali emas dan perak cabang panahan Peparnas 2016 ini mengakui jika semua yang dia lakukan juga tak lepas akan motivasi yang diberikan gubernur.

Meski tak secara langsung bertemu, informasi-informasi tentang support penuh bagi atlet-atlet berprestasi yang dibacanya melalui berbagai media massa, sudah memacu adrenalin Umar untuk membuktikan kemampuan dalam merealisasikan prestasi emas.

“Bagaimanapun motivasi dari Paman Birin (red, Gubernur Kalsel) tidak bisa saya pungkiri. Komitmen beliau dalam mendukung atlet untuk berprestasi, termasuk persamaan besaran bonus bagi paralympian yang berhasil meraih medali, harus saya akui sangat memotivasi saya,” terang Umar.

Umar memiliki keyakinan, jika apa yang dilakukan Paman Birin dalam memberikan motivasi kepada atlet Kalimantan Selatan selama ini, benar-benar tulus untuk mengapresiasi perjuangan berdarah-darah atlet. Pun demikian dengan support yang terus Paman Birin berikan di waktu-waktu mendatang.

Menurut Umar, susah mencari figur gubernur yang secara tegas dan jelas memberikan dukungan penuh kepada paralympian. Apalagi dukungan itu sangat dibutuhkan paralympian, yang terkadang minder dalam menyuarakan keinginan mereka, terlebih kepada orang nomor satu di Bumi Antasari ini.

Apa yang diungkap Umar maupun Firdaus tersebut tampak sangat realistis. Dukungan dan apresiasi akan prestasi paralympian bahkan dinyatakan Paman Birin sangat tegas di penutupan Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) III Tabalong, 8 hingga 14 Desember  2017.

Ketika closing ceremony Peparprov itu, melalui mulut Asisten Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalimantan Selatan, Paman Birin meminta kepada semua kepala daerah (red, walikota/bupati) untuk memberikan penghargaan yang serupa kepada paralympian yang berprestasi di Peparprov. 

Paman Birin berpesan kepada semua kepala daerah di Kalimantan Selatan, agar tidak membeda-bedakan besaran bonus antara atlet normal dengan atlet disabilitas. Imbauan Paman Birin ini sangat selaras dengan apa yang diarahkan Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Imam Nahrawi.[anshari]


Lebih baru Lebih lama