BINUANG, MK - Pelatihan tematik jagung yang digelar Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Muara Teweh, 16 hingga 19 April 2018 kini telah membuahkan hasil.
Keberhasilan itu tergambar jelas dengan adanya panen perdana budidaya jagung dengan teknologi BMT RLM hasil kajiwidya Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono. Pertanaman jagung di daerah ini menghasilkan 2 sampai 4 tongkol, dengan produk 1 hingga 2 jagung manis, dan 2 baby corn sayur.
"Hasil kajian ini diharapkan akan membantu petani dengan meningkatnya pendapatan dan hemat biaya produksi," terang Budiono.
Hasil kajian ini, lanjutnya, juga telah diterapkan pada pelatihan Inkubasi Petani Muda Wirausaha (IPMW) dengan kemampuan alumni yang meliputi generasi muda petani menjadi semangat.
Para alumni bebas memilih komoditasnya, seperti Sartono dari Kabupaten Kotabaru mampu menghasilkan jagung tongkol 2 sampai 3 per tanaman.
Sedang Abdul Hadi dan Mulyadi, alumni pelatihan IPMW 2018 dari Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin dengan komoditas cabe pertumbuhan dan produksi memuaskan dengan biaya produksi dapat dikendalikan.
Begitu juga alumni dari Desa Pulau Pinang, Kabupaten Tapin dengan produksi padi telah menghasilkan benih padi yang bermutu, sehingga diminati petani.
"Pelatihan boleh selesai, tapi pendampingan harus terus dilakukan sehingga alumni pelatihan merasa puas dan keberadaan BBPP Binuang memang diperlukan," jelas ungkap Budiono di sela perjalanannya pulang dari melaksanakan tugas pelatihan tematik Alsintan di Kabupaten Kukar.[mia]