TENGGARONG, MK - Dibuka Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara, Ir NGK Putu Suartika, pelatihan tematik pengelola Usaha Pelayanan Jasa (Upja) dan operator Alat Sistem Pertanian (Alsintan), resmi digelar di Balai Penyuluhan Petanian (BPP) Tenggarong, Kalimantan Timur.
Tercatat sebanyak 28 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) plus dua Babinsa dari lima BPP di Kutai Kartanegara (Kukar) yang notabene sebagai tim brigade Upja Kukar mengikuti pelatihan tiga hari ini, tepatnya mulai 11 hingga 13 Juli 2018.
Di momen pembukaan pelatihan ini, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, DR Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si turut memberikan sambutan sekaligus pengarahan. Pun demikian dengan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur dan Satgas Optimalisasi Alat Mesin Pertanian (Opsin) Pusat, Joni.
"Data yang dikelola Satgas berdasarkan hasil foto citra satelit, sehingga posisi lahan dapat dipantau dengan ditunjang hasil observasi langsung ke lokasi atau daerah upsus," terang Joni, Rabu (11/7/2018).
Sementara itu, pemateri pengelolaan Upja Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono mengatakan, untuk mengoptimalkan Alsintan yang dikelola kelompok Upja maupun Brigade perlu dikelola secara profesional, transparan dan dilaksanakan dengan mengikuti kesepakatan bersama.
"SOP dan mekanisme operasional dan pengelolaan Alsintan harus dilakulam secara transparan dan konsisten," jelas Budiono.
Keberhasilan kegiatan ini tentunya tak lepas atas dukungan Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar yang dinakhodai Ir Suryanto MAP, serta fasilitas pelatihan di BPP Tenggarong yang dilengkapi AC, sehingga peserta tetap semangat dan segar menerima materi pengelolaan Upja.
Usaha Pelayanan Jasa atau Upja Alsintan sendiri sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 25/PERMENTAN/PI.130/5/2008.
Untuk sesi di hari kedua, Kamis (12/7/2018) dilanjutkan dengan praktik lapangan dengan operasional TR-4 dan kemudian dilanjutkan dengan sesi pemeliharaannya.[mia]