BANJARMASIN, MK - baru dilakukan Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari) saat Ujian Dan (sabuk hitam) Regional Kalimantan 2018, Minggu (15/7/2018) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Sesuai perkembangan teknologi informasi, ujian tersebut dilaksanakan secara terkomputerisasi berbasis sistem informasi online.
Para penguji yang merupakan dewan guru PB Lemkari menilai peserta dengan mengisi skor penilaian di aplikasi yang terpampang di layar laptop.
Dengan sistem ujian ini data peserta dan penilaian langsung masuk ke server website PB Lemkari, sehingga terpantau dan ada data base sebagai dokumentasi.
Ketua Pengprov Lemkari Kalsel, Sudirman Umar (Dan V), menyatakan, sistem ujian terkomputerisasi ini sudah dilakukan di beberapa provinsi dan Kalsel baru kali ini ikut menerapkan.
"Dengan sistem ini akan terlihat skoring penilaian dari para peserta yang meliputi teknik kihon (gerakan dasar), kata (jurus) dan kumite (pertarungan). Ada ambang batas skor yang menentukan peserta lulus atau tidak," jelasnya.
Sistem ini juga lebih efisien karena mengurangi pemakaian kertas. Ijazah pun lebih cepat dicetak karena jika lulus ujian maka data yang masuk ke sistem menjadi basis untuk pencetakan ijazah.
"Ke depan, PB Lemkari akan menerapkan ujian kyu atau ujian di bawah sabuk hitam dengan sistem ini pula. Jadi setiap kota dan kabupaten sistem ujiannya terkomputerisasi sesuai tuntutan zaman now," tandas Sudirman.
Sementara pada ujian Dan yang bertempat di Aula SLB-C, Lianganggang, Banjarbaru ini, diikuti 79 peserta terdiri sabuk coklat ke Dan 1 sebanyak 55 orang, Dan 1 ke Dan 2 sebanyak 20 orang, Dan 2 ke Dan 3 sebanyak 4 orang.
Para penguji yaitu Ketua Dewan Guru PB Lemkari, Shuseki Shihan Harried Taning (Dan VIII), anggota dewan guru Rifky SKom (Dan VI) serta Shihan Agus Gunawan (Dan VI).
Sebelumnya pada Jumat (13/7) dan Sabtu (14/7) telah dilaksanakan gashuku atau latihan bersama untuk persiapan ujian sekaligus sosialisasi kurikulum baru yang telah ditetapkan Dewan Guru PB Lemkari.[rilis/hari]
