Tingkatkan Pembinaan Kesehatan, Sungai Loban Bertekad Bebas Campak dan Rubbela 2020

Tingkatkan Pembinaan Kesehatan, Sungai Loban Bertekad Bebas Campak dan Rubbela 2020


BATULICIN, MK – Pembinaan dan peningkatan layanan kesehatan terus dilakukan Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu. Ini memang penting, sebagai upaya antisipasi timbulnya berbagai penyakit terhadap anak, khususnya di penyakit campak dan Rubella yang kini marak terjadi.

Pembinaan ini tampak diwujudkan dengan dukungan dan koordinasi ke pihak Puskesmas dan unit kesehatan maupun lapisan masyarakat lainnya dengan menyatukan tekad demi menyelamatkan anak balita terbebas dari penyakit campak dan Rubella tahun 2020.

Ini seperti diungkapkan Plh Camat Sungai Loban, Muhammad Irfanie S.Pd MM saat memberikan sambutan dalam acara Kampanye Imunisasi Penyakit Campak dan Rubella bersama Lintas Sektoral di Puskesmas Sebamban 1, Kecamatan Sungai Loban, Rabu (18/07/18).

“Pembinaan ini tanggung jawab Kecamatan sebagai perpanjangan Kabupaten, terutama mengendalikan dan menciptakan wilayah yang sehat di lingkungannya,” ujar Irfanie.

Menurut Irfanie, masalah kesehatan tidak lepas dari prioritas pelayanan. Di momentum ini Puskesmas Sebamban patut mendapatkan apresiasi dari pemerintah atas meningkatnya rating pelayanan di seluruh Desa di wilayah Kecamatan Sungai Loban.

“Dengan meningkatnya rating pelayanan itu diharapkan akan memberi dampak pada upaya mensukseskan program kesehatan melalui Imunisasi Campak dan Rubella,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Sebamban, drg Francisca Dyahsuzanhadi menargetkan pencapaian 95 persen untuk imunisasi campak dan Rubella.

“Imunisasi kita jadwalkan sekitar Agustus dan September. Khusus Agustus untuk anak sekolah dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA di bawah usia 15 tahun.

Selanjutnya, September khusus anak tidak sekolah berusia di bawah 15 tahun. Berdasar data Puskesmas Sebamban, jumlah anak yang sudah terdata sebanyak 6.812 orang, dengan rincian 5.329 anak sekolah, dan 1.483 anak untuk anak yang tidak sekolah.

“Sangat diharapkan dukungan dari instansi maupun lintas sektotal, serta kader Posyandu sebagai ujung tombak guna melakukan pendataan di lapangan,” tuturnya.

Sebelumnya beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Dr HM Muslim S.Pd M.Kes mengungkapkan, Rubella adalah penyakit ringan pada anak. Namun bila menulari ibu hamil pada awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.

Kecacatan tersebut, lanjutnya, dikenal sebagai sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.

“Jika itu terjadi, penderita akan ditandai dengan bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk dan atau pilek, dan atau kontungtivitis,” pungkasnya.[joni]


Lebih baru Lebih lama