BATULICIN, MK – Mengangkat tema “Membangun Karakter Mahasiswa yang Berjiwa Sosial dan Mampu Bersaing dalam Pembangunan Desa Berbasis Wisata”, sebanyak 39 mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melaksanakan program pengabdian masyarakat tahap satu di Desa Pulau Burung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama sepuluh hari, dari 30 Juli hingga 8 Agustus 2018. Melalui kegiatan ini para mahasiswa ini mempraktikkan teori-teori yang telah mereka dapat di perkuliahan, langsung ke lapangan.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Burhanuddin saat memberikan materi bagi mahasiswa, Selasa (8/8/2018) menyampaikan rasa terima kasih kepada ULM yang telah memilih Bumi Bersujud sebagai lokasi program pengabdian mahasiswanya.
“Desa Pulau Burung adalah desa dengan multi potensi, dari wisata, perikanan hingga pertanian. Karenanya masyarakat desa patut berbangga dan bersyukur kepada Tuhan atas anugerah ini,” tuturnya.
Burhan juga menyampaikan beberapa teknik pertanian yang telah diterapkan masyarakat Pulau Burung, seperti teknik penanaman lombok, pisang, budidaya jahe merah dan perangkap hama tikus dengan bambu.
“Pengembangan komoditas holtikultura ini diharapkan mampu membawa nilai ekonomi bagi masyarakat desa, serta mampu memberi warna baru bagi keindahan Desa Pulau Burung sebagai desa wisata,” tutupnya.[joni]
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama sepuluh hari, dari 30 Juli hingga 8 Agustus 2018. Melalui kegiatan ini para mahasiswa ini mempraktikkan teori-teori yang telah mereka dapat di perkuliahan, langsung ke lapangan.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Burhanuddin saat memberikan materi bagi mahasiswa, Selasa (8/8/2018) menyampaikan rasa terima kasih kepada ULM yang telah memilih Bumi Bersujud sebagai lokasi program pengabdian mahasiswanya.
“Desa Pulau Burung adalah desa dengan multi potensi, dari wisata, perikanan hingga pertanian. Karenanya masyarakat desa patut berbangga dan bersyukur kepada Tuhan atas anugerah ini,” tuturnya.
Burhan juga menyampaikan beberapa teknik pertanian yang telah diterapkan masyarakat Pulau Burung, seperti teknik penanaman lombok, pisang, budidaya jahe merah dan perangkap hama tikus dengan bambu.
“Pengembangan komoditas holtikultura ini diharapkan mampu membawa nilai ekonomi bagi masyarakat desa, serta mampu memberi warna baru bagi keindahan Desa Pulau Burung sebagai desa wisata,” tutupnya.[joni]