Dukung Program BEKERJA Kementan, BBPP Binuang Gelar Pelatihan di HSU

Dukung Program BEKERJA Kementan, BBPP Binuang Gelar Pelatihan di HSU


AMUNTAI, MK - Guna mendukung program Kementerian Pertanian Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) dalam meningkatkan derajat masyarakat pra sejahtera, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mengalokasikan pelatihan bagi Penyuluh Pendamping Program BEKERJA di Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan nama Pelatihan Tematik Padi Angkatan II.

Peserta berjumlah 30 orang berasal dari Kecamatan Amuntai Tengah sebelas orang dan Amuntai Selatan 13 orang serta Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) enam orang.

Gelar Pelatihan Tematik Padi Angkatan II bertempat di BPP Amuntai Tengah dilaksanakan selama tiga hari, dari 27 hingga 29 Agustus 2018, dan difasilitasi oleh fasilitator dari BBPP Binuang, Dinas Pertanian Kabupaten HSU, Balai Veteriner Banjarbaru, Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Pelaihari.

Pembukaan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HSU Ir H Ilman Hadi dan Kepala BBPP Binuang Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si serta Kepala Bidang Penyelenggaraan BBPP Binuang, Ir M Khairudin.

Dalam sambutannya, Yulia menyampaikan, tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian pendamping program bekerja dalam menumbuhkembangkan kelembagaan masyarakat pra sejahtera, di dalam memberdayakan masyarakat prasejatera perlu pembinaan yang berkelanjutan dan step by step.

Pelaksanaannya, lanjut Yulia, dapat dimulai dari identifikasi masalah dan potensi keluarga pra sejahtera, menyusun rencana usaha keluarga, menumbuhkan kelompok usaha dan mengembangkan  jejaring kemitraan dan untuk para pendamping perlu berpikir cepat, dan cerdas agar bantuan yang diterima berkembang maka segera ditumbuhkan kesadaran untuk berkelompok.

Ilman Hadi, Kepala Dinas Pertanian Kab. HSU dalam sambutan sekaligus membuka pelatihan menyampaikan bahwa Kabupaten HSU memiliki 37.000 hektare lahan rawa pada musim kemarau dapat ditanami padi, palawija atau horti sedangkan musin hujan lahan terendam.

“Dari luas tersebut hanya 27.000 sampai 28.000 hektare yang dimanfaatkan, itupun hanya satu kali tanam," imbuhnya.

Dalam pelatihan ini, Ilman Hadi berharap tidak menutup kemungkinan bisa menjadi dua kali tanam. "Sudah barang tentu dengan menggunakan teknologi yang baik dan tepat,” jelas Ilman.

Kepada peserta pelatihan Ilman Hadi berpesan untuk mengikuti pelatihan dengan baik, karena tugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam  memberdayakan masyarakat adalah tugas berat dan semua harus yakin dapat menyelesaikan tugas tersebut.[agus/khair]


Lebih baru Lebih lama