BANJARBARU, MK – Pembinaan prestasi cabang renang terus digenjot National Paralympic Committee (NPC) Kalimantan Selatan. Alhasil, setiap Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) renang digelar, induk organisasi olahraga difabel Banua ini terus mengincar bakat atlet muda potensial.
Pun demikian dengan Kejurprov Renang Paralimpic 2018 yang dilangsungkan NPC Kalsel di Kolam Renang Antasari Banjarbaru, Minggu (5/8/2018). Kejurprov ini bahkan diproyeksikan sebagai persiapan menghadapi Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI Papua 2020 mendatang.
Sayang, tak semua Kabupaten/Kota memanfaatkan kejurprov renang ini. Faktanya, dari 13 NPC Kabupaten/Kota, terdapat tiga NPC Kabupaten yang tidak ambil bagian alias tak mengirimkan perenangnya pada kejurprov ini.
“Kami sangat menyayangkan mengapa tiga kabupaten, Tabalong, Tanah Laut dan Tanah Bumbu tak ikut di Kejurprov ini,” tandas Sekretaris NPC Kalsel, Drs Sugian Noor di sela Kejurprov, Minggu (5/8/2018).
Lebih disayangkan lagi, lanjut Sugian, adalah absennya Tabalong. Ini karena kabupaten ini baru saja jadi tuan rumah Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) 2017 lalu. Dengan kata lain, mereka memiliki perenang berprestasi dan fasilitas latihan memadai.
“Kami juga heran, kenapa tabalong ini tidak ikut,” imbuh Ketua Panitia Kejurprov Renang Paralympic 2018 ini.
Kejurprov renang NPC Kalsel 2018 ini sendiri diikuti 57 perenang yang berlaga di beberapa kelas pertandingan. Dari sejumlah perenang yang sukses meraih medali emas bakal diproyeksikan berlaga di Peparnas Papua.
“Kalau hasilnya memungkinkan tentu mereka (red, peraih medali emas Kejurprov 2018) diproyeksikan ke Peparnas Papua,” tutur Sugian.
Sebab, lanjutnya, hasil Kejurprov 2018 ini tentunya menjadi bahan evaluasi NPC Kalsel untuk menentukan tim renang paralympic Banua menuju Peparnas 2020 mendatang.[ikmal]