BATULICIN, MK - Isu blokir kartu ATM yang belum berbasis chip, tampaknya memantik kekhawatiran sebagian besar nasabah bank. Tak terkecuali dengan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.
Efeknya cukup terlihat saat ratusan nasabah "menyerbu" kantor BRI Cabang Batulicin, Rabu (24/10/2018). Mereka bahkan rela antri dari pagi, bahkan hingga berjam-jam di kantor BRI Batulicin hanya untuk memperbaharui kartu ATM yang lama.
Asisten Manajer Pemasaran PT BRI Kantor Cabang Batulicin, Sudarman saat dikonfirmasi metrokalimantan.com di ruang kerjanya mengatakan, pergantian kartu ATM dari yang lama ke kartu ATM baru dengan menggunakan chip, sebenarnya bukan hanya di BRI, melainkan juga dilakukan di semua bank.
"Pergantian kartu ATM berchip ini sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karenanya, semua bank diperintahkan untuk mengganti kartu ATM-nya dengan ATM yang berchip," terangnya.
Tujuannya, lanjut Sudarman, tak lain untuk mengamankan kartu seluruh nasabah dari tindak kejahatan. "Kami (BRI, red) sendiri sudah melakukannya dari tiga bulan yang lalu, dan kani sudah menyampaikan pergantian kartu ATM ini ke nasabah," jelasnya.
Terkait isu blokir kartu lama, Sudarman menegaskan jika isu itu tidak betul, mengingat pergantian kartu ATM ini bertahap dan terus dilakukan hingga semua kartu ATM nasabah yang lama diganti dengan kartu ATM berchip.
"Jadi jangan mendengar dan termakan isu yang kurang jelas, di mana harus tanggal 30 Oktober ini, dan bila tidak akan diblokir. Itu tidak benar isunya. Tapi yang pasti untuk menganti kartu ATM berchip wajib bagi nasabah, karena akan lebih aman dari tingkat kejahatan," paparnya.
Bagi nasabah BRI bisa mengganti kartu ATM-nya kapan saja. "Sekali lagi saya minta kepada nasabah, kapan saja ingin mengganti kartu ATM-nya silahkan datang ke kantor BRI Batulicin. Kalau kurang jelas informasinya, tanya ke BRI langsung," pintanya.[joni]
