21 Tahun tak Bersua, Reuni MAN 2 Makin Haru dengan Kehadiran Guru

21 Tahun tak Bersua, Reuni MAN 2 Makin Haru dengan Kehadiran Guru

BANJARMASIN, MK – Gembira, bahagia dan haru, tampak mewarnai wajah para alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banjarmasin saat mereka bertemu dalam acara reuni di Aula MAN 2 Banjarmasin, Minggu (4/11/2018).

Reuni perdana khusus angkatan masuk 1994 dan kelulusan 1997 ini, terlihat begitu berkesan bagi para alumni maupun para guru yang dulu mengajar mereka 24 tahun silam.

Itu juga karena di periode 1994-1997 ini, terbilang masa-masa awal penyebutan MAN 2 Banjarmasin sebagai MAN Model didegungkan. Perubahan perwajahan sekolah pun start di periode ini.

Kenangan akan masa-masa indah di MAN 2 Banjarmasin tentu takkan terlupakan. Obrolan santai dan senda gurau mengenang kelakuan masa remaja di sekolah turut mewarnai percakapan para alumnus di momen silaturrahim ini.

Apalagi para alumni yang hadir di reuni ini berasal dari berbagai pelosok di Kalimantan, seperti Tenggarong dan Tanah Grogot, Kalimantan Timur. Kemudian ada yang datang dari Anjir, Sampit dan Kapuas, Kalimantan Tengah. Juga dari, Tamban, Marabahan, Kotabaru, Pelaihari, serta daerah hulu sungai.

Kehadiran para guru yang dulu memberikan berbagai ilmu pengetahuan, makin menyempurnakan reuni ini. Di antara para guru yang hadir itu, yakni Muhammad, Abdul Majid, Fazriah, Normiyati, Rusdiyah, Nana Mairi, Khafifah dan Riduansyah yang kini menjabat Kepala MAN 2 Banjarmasin.

“Alhamdulillah, kami berkumpul kembali. Reuni ini cukup istimewa dan mengesankan, karena di antara kami ada yang belum pernah bertemu sejak lulus 1997, atau sekitar 21 tahun lebih,” tutur Subhan, salah satu alumni.

Ketua Panitia Reuni, Suryanata mengatakan, reuni ini sangat berkesan dan cukup membuat alumnus terharu, karena bisa kembali bertemu, bertatap muka dan berbicara lagi dengan para guru yang dulu mengajar.

“Kami ingin silaturrahim ini terus terjalin. Sebelumnya kami sudah beberapa kali reuni, tapi sifatnya kecil-kecilan dan antar teman saja. Kali ini istimewa dan berkesan karena kami juga mengundang para guru yang dulu mengajar kami,” terangnya.

Senada, Riduansyah, Kepala MAN 2 Banjarmasin mengungkapkan, periode 1994-1997 ini sangat berkesan, karena di angkatan ini dirinya juga merasakan bagaimana proses dan perkembangan MAN 2 hingga menjadi seperti sekarang.

“Di angkatan ini saya sangat berkesan. Karena saya dulu juga tinggal di asrama guru yang ada di belakang sekolah ini,” imbuhnya.

Riduansyah berpesan kepala para alumni untuk terus menjaga silaturrahim dan kekompakkan. Apalagi kini alumni MAN 2 Banjarmasin angkatan periode 1994-1997 ini tersebar di berbagai daerah.

“Keberadaan alumni di berbagai daerah sebenarnya menjadi potensi ekonomi. Kalau perlu bikin koperasi dan memberdayakan para alumni di berbagai daerah,” jelasnya.

Di momen reuni, juga sekaligus digelar haulan akbar untuk mendoakan para guru dan kawan-kawan seangkatan yang telah menginggal dunia. Sumbangan para alumni yang dikumpul panitia juga disalurkan untuk pembangun masjid yang ada di MAN 2 Banjarmasin.[ikmal]


Lebih baru Lebih lama