Pastikan Kualitas Purnawidya, BBPP Binuang Gelar Evaluasi Pasca Pelatihan

Pastikan Kualitas Purnawidya, BBPP Binuang Gelar Evaluasi Pasca Pelatihan

BANJARMASIN, MK - Upaya peningkatan kualitas kinerja SDM, khususnya pertanian, dapat diwujudkan apabila penyelenggaraan pelatihan pertanian dikelola dengan baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun monitoring dan evaluasi yang di dalamnya termasuk evaluasi pasca pelatihan.

Untuk menghasilkan mutu alumni, peserta pelatihan atau purnawidya yang memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan tugas dan fungsi/pekerjaan di tempat tugas/usahanya harus dilakukan melalui kegiatan evaluasi pasca pelatihan.

"Ada tiga tahap evaluasi dalam tiap penyelenggaraan pelatihan, yakni evaluasi awal, evaluasi pelaksanaan dan evaluasi pasca diklat," terang Agus Sumantri SP, Kasie Evaluasi Pelaporan, Rabu (28/11/218).

Menurut Agus, evaluasi pasca pelatihan merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan yang dilakukan, minimal tiga bulan setelah pelatihan dilaksanakan. Melalui evaluasi pasca diklat, diharapkan diperoleh data dan informasi tentang hasil penerapan materi pelatihan dan manfaat pelatihan terhadap kinerja purnawidya, baik purnawidya latsar fungsional penyuluh pertanian maupun purnawidya pelatihan teknis, serta permasalahan yang dihadapi dalam penerapan hasil pelatihan tersebut.

"Untuk memperdalam analisa, maka dilakukan cross check kepada atasan langsung dan kolega purnawidya untuk pelatihan peserta latsar dan petani binaan untuk peserta pelatihan teknis. Hasil analisa data nantinya diharapkan mampu memberikan bahan masukan bagi penyempurnaan pelatihan berikutnya," paparnya.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang Tahun Anggaran 2018 ini sendiri, melaksanakan evaluasi pasca pelatihan pada minggu keempat bulan November.

Pelatihan yang dilakukan evaluasi, pasca pelatihan yaitu yang dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2018, meliputi:1) Pelatihan Teknis Kelapa Sawit, 2) Pelatihan Teknis Karet, 3) Pelatihan Teknis Kedelai, 4) Pelatihan Teknis Jagung, 5) Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli, dan 6) Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil.

Sebaran responden di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan total responden sebanyak 294 orang purnawidya ditambah atasan langsung, rekan kerja dan petani binaan purnawidya.[bayu/mia]


Lebih baru Lebih lama