Apresiasi Insan Kesehatan Tekan Stunting, Dinkes Tanbu Gelar Desiminasi

Apresiasi Insan Kesehatan Tekan Stunting, Dinkes Tanbu Gelar Desiminasi

BATULICIN, MK - Desiminasi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) digelar Dinas Kesehatan (Diknas) Tanah Bumbu di Gedung TP PKK Tanah Bumbu, Simpang Empat, Kamis (6/12/2018).

Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras insan kesehatan, khususnya di bidang pergizian, di mana mereka juga telah memasyarakatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga dalam mencapai Indonesia Sehat.

Apalagi para insan kesehatan di Bumi Bersujud ini, juga dinilai berhasil dalam menjaga dan terus menekan angka stunting hingga menjadi terendah.

Saat membuka kegiatan, Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, H Rooswandi Salem mengatakan, berdasarkan tim evaluasi yang dibentuk, dengan adanya Program Strategis Nasional (PSN), tentu perlu dilakukan Desiminasi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting secara lebih tepat sasaran.

Ini, lanjutnya, agar masyarakat Tanah Bumbu menyadari bahwa di usia 1.000 HPK bagi bayi dan anak balita sangat rentan menderita stunting. Dengan kegiatan ini diharapkan tingkat penderita stunting di Tanbu akan semakin menurun bahkan tidak ada lagi.

Karena itu, bagi petugas kesehatan dan dinas terkait harus lebih intents melakukan pendataan terhadap masyarakat yang berpotensi menderita stunting.

Refleksi atas pencapaian program pencegahan stunting melalui perbaikan gizi masyarakat adalah juga dengan desiminasi pengkinian informasi gizi dalam pencapaian upaya dan kerja perbaikan gizi yang sudah dilakukan oleh insan kesehatan.

Desiminasi Pencegahan dan Penanggulangan Stanting dalam 1.000 HPK ini sendiri bertujuan untuk meningkatakan kualitas penanganan terhadap penderita stunting di Tanbu, dengan harapan semua dinas terkait terus aktif mendeteksi gejala penderita stanting, sehingga masyarakat bebas dari penderita stunting.

Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia dua tahun.[joni]


Lebih baru Lebih lama