Buka HAI 2018, Dua Ibu Rumah Tangga Bacakan Deklarasi PBB

Buka HAI 2018, Dua Ibu Rumah Tangga Bacakan Deklarasi PBB

BATULICIN, MK – Pemandangan unik sekaligus menarik terjadi pada peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Ke-53 Tingkat Kalimantan Selatan Tahun yang berlangsung di Panggung Utama Pantai Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kamis (6/12/2018).

Itu karena di momen ini, Deklarasi PBB dibacakan dua ibu rumah tangga yang notabene juga sebagai peserta pengentasan buta aksara. Kendati baru belajar baca tulis, mereka tampak lancar membaca deklarasi di hadapan pengunjung atau penonton.

Aksi keduanya, cukup membuktikan jika program pengentasan buta aksara di Kalimantan Selatan, berhasil. Ini sekaligus menegaskan jika usia tua bukan halangan untuk tetap belajar atau menimba ilmu.

Alhasil, performa kedua ibu rumah tangga ini mendapat apresiasi dan tepuk tangan meriah dari peserta HAI 2018.

Peringatan HAI se-Kalsel yang dihadiri Bupati Tanah Bumbu, H Sudian Noor ini sendiri dimulai dengan tarian selamat datang, pembacaan doa, hingga peninjauan stand pameran yang ada di sekitar Panggung Utama.

Pada kesempatan ini, Kepala BP PAUD dan Diknas Kalsel, Dede Suryaman mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, terus berupaya dan berkomitmen dalam penuntasan penduduk buta aksara.

"Capaian tahun 2007 berdasarkan data BPS serta Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan, penduduk Indonesia yang telah berhasil diberaksarakan mencapai 97,93 persen atau tinggal sekitar 2,07 persen yang belum melek aksara," ungkapnya.

Menurutnya, ada 23 provinsi yang sudah berada di bawah angka nasional masyarakat buta aksara. Termasuk Provinsi Kalsel yang tingkat melek aksaranya sudah mencapai 98,3 persen atau sekitar 1,7 persen lagi yang belum melek aksaranya.

Pemerintah telah menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan dasar dan lanjutan. Untuk mendukung keberaksaraan, pemerintah juga menyediakan layanan program Taman Bacaan Masyarakat, Kampung Literasi dan Desa Vokasi.

“Melalui program tersebut diharapkan dapat membentuk wawasan desa inisiator budaya baca dan terbentuk kelompok-kelompok usaha yang memanfaatkan sumberdaya dan kearifan budaya lokal,” terangnya.

Di Tanbu sendiri, untuk penuntasan buta aksara ini sudah menjalankan program inovasi bertajuk Satu Desa Satu Kelompok Belajar atau disingkat Sadis Tu Kapok Jar.[joni]


Lebih baru Lebih lama