Gelar Workshop Spin Off, Bank Kalsel Hadirkan Sejumlah Narasumber Kompeten

Gelar Workshop Spin Off, Bank Kalsel Hadirkan Sejumlah Narasumber Kompeten

JAKARTA, MK – Spin Off dan Rencana Penggabungan UUS BPD se-Kalimantan tampak terus diintensifkan pejabat di Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Kalimantan. Setidaknya dalam 2018 ini, telah dilakukan tiga kali pertemuan.

Penjajakan rencana penggabungan UUS sebelumnya digelar di Balikpapan pada 18 Januari 2018. Selanjutnya pertemuan kedua di Banjarmasin pada 15 hingga 16 Mei 2018. Terakhir, dilakukan di Jakarta pada 20 Desember 2018.

Pada pertemuan ketiga di Jakarta, Kamis (20/12/2018), Ketua Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Kresno Sediarsi turut menyampaikan pandangan dan dukungan terhadap upaya BPD untuk melakukan spin off US-nya.

Menurutnya, akan terdapat kendala yang ditemui dalam perjalanannya. Kendati demikian, Kresno optimis BPD se-Kalimantan tetap mampu melewati kendala tersebut.

“Saya tetap optimis BPD se-Kalimantan akan mampu mengambil langkah terbaik bagi UUS-nya masing-masing,” imbuhnya.

Pertemuan ketiga bertajuk Workshop Spin Off dan Rencana Penggabungan UUS BPD se-Kalimantan dengan moderator Senior Executive Vice President (SEVP) Bank Kalsel, Agus Syabarrudin beberapa waktu lalu, menghadirkan sejumlah narasumber.

Sebut saja, seperti Hanawijaya, Direktur Bisnis dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng dengan materi Model Spin Off dan Analisa Kompatibilitas Merger dan Konversi. Kemudian Mohamad Kadri dari AKSET Law dengan material Proses Legalitas Rencana Merger and Konversi UUS.

Selanjutnya, Edy Setiadi dari LPPI dengan materi bertajuk pandangan LPPI terhadap Rencana merger UUS BPD se-Kalimantan, dan Indra Safitri, Komisaris Independen PT Reliance Sekuritas tentang pasar modal.

Juga ada Zulhari dan Gerry Octaviano dari PT Deloitte yang membawakan material terkait proses Akunting dan Perpajakan terkait Merger dan Konversi UUSterkait pasar modal.[anshari/adv]


Lebih baru Lebih lama