BBPP Binuang Siapkan Petani Muda Menuju Magang di Taiwan

BBPP Binuang Siapkan Petani Muda Menuju Magang di Taiwan

BINUANG, MK – Tumbuh kembang petani muda milenial kini menjadi fokus Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Bahkan dalam waktu dekat, Kementan segera mengirimkan petani muda Tanah Air untuk magang di Taiwan.

Magang angkatan pertama 2019 ini sendiri dijadwalkan selama 12 hingga 24 bulan. Untuk program ini Kementan memproyeksikan sebanyak 75 petani muda Indonesia mengikuti magang di Taiwan.

Karena itu, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), juga meminta Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang untuk mengusulkan dua peserta magang ke Pusat Pelatihan Pertanian paling lambat 21 Januari 2019.

Menurut Kepala BBPP Binuang, Dr.   Ir. Yulia Asni Kurniawati, M.Si, Kamis (16/1/2019), magang ini digelar Kementan tak lain dalam rangka menumbuhkembangkan petani muda milenial yang memiliki kemampuan teknis dan kewirausahaan.

“Jadi Kementan melalui BPPSDMP bersama council of agriculture (COA) Taiwan akan memfasilitasi kegiatan magang petani muda Indonesia selama waktu yang dijadwalkan,” terangnya.

BBPP Binuang tentu segera menyiapkan calon peserta magang petani muda di Kalimantan Selatan untuk proyeksi mengikuti magang di Taiwan tersebut.

“Petani muda Kalsel yang sudah kami dapatkan nanti akan diusulkan ke Pusat Pelatihan Pertanian untuk kemudian dilakukan seleksi teknis dan administrasi,” jelasnya.

Seleksi nanti akan dilakukan Pusat Pelatihan Pertanian bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Pertanian Pusat.

Selain dari BBPP Binuang, instruksi penyiapan petani muda Indonesia juga disampaikan ke BBPP Lembang, BBPP Kupang dan BPP Lampung.

Alokasi usulan peserta magang sendiri berjumlah 105 orang, dengan rincian 15 orang dari SMKPP Banjarbaru (Kalsel), 15 orang dari SMKPP Sembawa (Sumatera Selatan), dan 10 orang dari SMKPP Kupang (Nusa Tenggara Timur).

Selanjutnya, 15 orang dari SMKPP Cianjur (Jawa Barat), 15 orang dari SMKPP Geger Kalong (Lembang, Jawa Barat), 10 orang dari OISCA Sukabumi (Jawa Barat) dan 15 orang dari KPMI Bogor (Jawa Barat).[bayu/mia]

Lebih baru Lebih lama