BBPP Binuang Gelar Rakor dan Sinkronisasi Persiapan Pelatihan Tahun 2019

BBPP Binuang Gelar Rakor dan Sinkronisasi Persiapan Pelatihan Tahun 2019

BINUANG, MK - Sebagai langkah awal persiapan pelatihan trismester pertama, yaitu untuk pelatihan berbasis vokasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani milenial, dilakukan rapat koordinasi dan sinkronisasi persiapan pelatihan.
Sinkronisasi ini antara lain berupa penyiapan jadwal palang, kordinator akademik, pola pelatihan serta kurikulum. Penentuan jadwal palang dan penunjukkan koordinator akademik ditentukan, agar widyaiswara dan calon widyaiswara bisa segera menyiapkan bahan materi, GPP dan SAP, modul pembelajaran serta kurikulum pelatihan.
Widyaiswara dan calon widyaiswara juga harus saling berkoordinasi agar terjadi sinergi untuk memberikan yang terbaik bagi peserta, terutama dalam kenaikan kompetensi peserta.
Sinkronisasi pelatihan diikuti Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati MSi, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, Ir M Khairudin, Kepala Bidang Program Evaluasi, Yusuf Rijayanto, MA, Widyaiswara serta beberapa pejabat struktural.
Kabid Penyelenggaraan Pelatihan, Ir M Khairudin, Jumat (15/2/2019) mengatakan, program-program pelatihan tahun 2019 terdiri dari pelatihan fungsional, teknis, vokasi, bimtek dan juga terdapat sertifikasi profesi serta pelatihan yang sangat digencarkan untuk saat ini, yaitu pelatihan bagi petani milenial.
"Program petani milenial akan dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan," terangnya.
Selain pelatihan, lanjut Khairudin, rencana progam kegiatan BBPP Binuang juga terdapat program kerja Penguatan Kelembagaan P4S yang ada di wilayah kerja BBPP Binuang. Program pelatihan BBPP Binuang 2019 akan lebih dititikberatkan pada pelatihan vokasi, dilanjutkan sertifikasi dan uji kompetensi.
Menurut Khairudin, pelatihan vokasi di BBPP Binuang dilakukan pada komoditas unggulan pemerintah, yaitu padi, jagung dan kedelai serta komoditas lainnya seperti bawang merah, cabai dan komoditas unggulan lainnya yaitu tanaman Perkebunan sepertti kakao dan karet.
"Sertifikasi profesi bidang pertanian dilakukan untuk memberikan sertifikasi kepada peserta dan menjamin kompetensi peserta di bidangnya," jelasnya.
Terdapat tujuh bidang pertanian yang akan dilaksanakan, yakni produksi benih, pengolahan hasil pertanian, pertanian organik, pejabat fungsional, budidaya kedelai,  penyusunan program penyuluhan pertanian, budidaya bawang merah.
"Sasaran pelatihan di Tahun 2019; Pelatihan fungsional sebanyak 60 orang atau 2 angkatan, pelatihan tematik sebanyak 83 angkatan dan Bimbingan Teknis 86 angkatan," pungkasnya.[bayu/mia]
Lebih baru Lebih lama