Pasrah..!, Keluarga Firda Kini Mengetuk Kepedulian Pemkab Tanbu

Pasrah..!, Keluarga Firda Kini Mengetuk Kepedulian Pemkab Tanbu

BATULICIN, MK - Empat tahun lebih Siti Firda Nur Khaliza menderita hidrosefalus. Bahkan kondisinya hingga kini juga masih memprihatinkan. Ketiadaan biaya tampak membuat kedua orangtua Firda pasrah.
Kini Nor Aina, ibu sang balita yang tinggal di Desa Wonorejo, RT 03, Kecamatan Kusan Hulu, Tanbu ini cuma bisa pasrah, sembari menunggu uluran tangan dari para dermawan dan terus berdoa kepada Ilahi.
"Kami hanya mengharap mukjizat, untuk kesembuhan Siti Firda Nur Khaliza,” tutur Nor Aina, saat berbincang dengan awak metrokalimantan.com, Sabtu (2/2/2019).
Aina mengungkapkan, kelainan pada kepala Firda terjadi saat berusia dua bulan setengah. Kini umur Firda sudah memasuki lima tahun.
"Mulai (saat usia dua bulan, red) membesar, itu juga tetangga yang memberitahukan ke saya," terangnya.
Ibu tiga anak ini mengaku sudah dua kali membawa Firda ke rumah sakit. Hanya saja dokter di rumah sakit mempersilahkan untuk dirawat di rumah.
"Waktu itu dokter mengatakan akan lebih baik dirawat di rumah saja," imbuhnya.
Aina berharap pihak Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu segera membantu agar derita yang mendera anaknya bisa segera usai. Apalagi ayah Firda hanya buruh pendulang emas di Desa Mangkal Api.
"Itupun satu minggu baru pulang ke rumah. Kadang dapat uang, kadang tidak," bebernya dengan wajah sedih.
Sementara itu, Ketua RT 03, Ahmad Mujaid membenarkan jika ayah Firda hanya buruh pendulang emas. Bahkan sepengetahuannya yang sering membantu keluarga Firda dari komunitas di dunia maya, seperti grup facebook.
"Kalau saya lihat yang kadang datang ke rumahnya ibu Nor Aina itu dari organisasi facebook gitulah," ujarnya.
Mujaid juga berharap perhatian Pemkab. "Pemerintah bantulah mereka (keluarga Firda, red) ini. Kalau bisa sih bapaknya diberi kerjaan agar tidak jauh dengan keluarga, atau ibunya dikasih kerjaan," pungkasnya.[joni]
Lebih baru Lebih lama