Sudah Bau Tanah, Tetangga Bejat Ini Tega Cabuli Anak di Bawah Umur

Sudah Bau Tanah, Tetangga Bejat Ini Tega Cabuli Anak di Bawah Umur

BATULICIN, MK - Usia sudah bau tanah, tampaknya tak menyadarkan seorang kakek berinisial RS ini untuk menyalurkan nafsu bejatnya.
Ironisnya, dua anak perempuan di bawah umur yang jadi sasaran kakek berusia 67 tahun dalam melampiaskan birahinya tersebut, tak lain tetangganya sendiri, yakni PR (10 tahun) dan DS (9 tahun).
Kasus ini sendiri terjadi di Desa Madu Retno, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, sekitar awal Februari 2019, dan kemudian terungkap   pada 7 Februari 2019.
Untuk memuluskan nafsu bejatnya itu, RS cuma mengiming-iming uang receh dari Rp1.000 sampai Rp2.000 kepada korban, hingga kemudian korban dipaksa dicabuli di dalam rumah pelaku.
"Aksi perbuatan tidak senonoh itu dilakukan RS sebanyak dua kali kepada korbannya," ungkap Kapolsek Karang Bintang, Ipda Jeny Rahman kepada awak media, Senin (11/2/2019).
Terungkapnya kejadian tersebut, lanjut Jeny, saat korban merasakan sakit saat ingin buang air kecil. Rasa sakit ini kemudian dikeluhkan korban kepada keluarganya.
Selanjutnya pihak keluarga membawa korban ke Puskesmas. Dari hasil pemeriksaan, pihak Puskesmas menyarankan pihak keluarga segera berkoordinasi kepada pihak kepolisian, mengingat terindikasi ke arah perbuatan tidak senonoh terhadap anak di bawah umur.
"Setelah datang orangtua ke Polsek, kita lakukan komunikasi dan orangtua bersedia melapor atas kejadian ini," terang Jeny.
Usai menghimpun informasi dari orangtua korban dan mengantonggi bukti-bukti hingga merujuk ke seseorang atau pelaku petugas kepolisian pun langsung bergerak dan melakukan penangkapan kepada tersangka.
"Atas kejadian tersebut tersangka kita jerat dengan Undang-Undang No 35 Tahun 2004 tentang perlindungan anak pasal 8 ayat 2 dengan ancaman hukuman 15 tahun," jelas Jeny.
Berkaca dari kasus ini, Jeny berpesan kepada masyarakat, khususnya warga Karang Bintang agar selalu mengawasi anaknya.
"Karena kejahatan itu bisa saja terjadi di sekitar lingkungan kita, seperti sekarang ini," tutup Jeny.[joni]
Lebih baru Lebih lama