BBPP Binuang Gelar Pelatihan Kelembagaan Tani Bagi Penyuluh Pertanian Angkatan VI

BBPP Binuang Gelar Pelatihan Kelembagaan Tani Bagi Penyuluh Pertanian Angkatan VI

BINUANG, MK - Upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penyuluh pertanian terus dilakukan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
Kali ini, giliran 30 penyuluh pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang dipersiapkan dan dilatih. Mereka mengikuti Pelatihan Tematik Manajemen Kelembagaan Tani di BBPP Binuang, Tapin, dari 21 hingga 23 Maret 2019.
Menurut Kepala Bagian Umum BBPP Binuang, Tata Sukmara S.Sos M.Pd, tujuan pelatihan Tematik Manajemen Kelembagaan Tani ini adalah agar penyuluh pertanian mengetahui dan mendalami program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (#SERASI).
"Selain itu, para Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) juga diharapkan mampu membina dan mengawal Kelompok Tani (Poktan)," terangnya.
Tata mengatakan, sangat disadari dalam upaya pembangunan sektor pertanian, kelembagaan petani mempunyai andil yang penting. Namun demikian, pada kenyataannya masih menunjukkan bahwa kelembagaan petani di Indonesia masih lemah dan adanya hambatan dalam menumbuhkan kelembagaan pada masyarakat petani.
"Kelembagaan petani seharusnya mampu membantu petani keluar dari persoalan kesenjangan ekonomi. Keberadaan kelembagaan petani bagi petani sudah menjadi keniscayaan untuk memperbaiki taraf hidup, harkat dan martabatnya," paparnya.
Inilah, lanjutnya, salah satu tugas yang diemban oleh PPL untuk memotivasi dan juga meningkatan kapasitas kelembagaan petani yang sejalan dengan kegiatan penyuluhan pertanian.
Tata mengimbau PPL yang mengikuti pelatihan Tematik Kelembagaan Tani, selesai mengikuti pelatihan harus mampu membina dan mengawal Poktan, sehingga yang semula petani belum memaknai pentingnya berkelompok akan semakin
baik dan memahami arti pentingnya kelompok.
Melalui pelatihan ini, Penyuluh Pertanian Lapang wajib untuk mengetahui dan mengawal program #SERASI yang selain meningkatkan produksi aneka pangan dan kemampuan poktan menjadi kelompok yang memiliki usaha bersama yang produktif berbasis korporasi.
Pembangunan SDM petani ini selain peningkatan kompetensi petani juga bisa bekerjasama dan memiliki rasa kepedulian terhadap pembangunan serta proaktif terhadap program #SERASI karena program ini diperuntukkan untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Pembinaan kelompok tani diarahkan pada penerapan sistem agribisnis, peningkatan peranan, peran serta petani dan anggota masyarakat pedesaan, dan hubungan petani dan anggota masyarakat pedesaan lainnya, dan akan menumbuhkembangkan kerja sama antar petani dan pihak lainnya yang terkait untuk mengembangkan usahataninya.
Selain itu, pembinaan kelompoktani diharapkan dapat membantu menggali potensi dilahan rawa, memecahkan masalah usahatani anggotanya secara lebih efektif, dan syukur kalau mampu mengakses informasi, pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya.
Melalui Pelatihan Tematik Manajemen Kelembagaan Tani diharapkan para penyuluh mampu memberi pencerahan agar kemampuan petani sebagai kader pelaksana dalam mengelola kelompok tani di berbagai bidang kegiatan dan usaha agar mampu meningkatkan kapasitas pribadi maupun kelembagaan.
Pengembangan kelompok tani diharapkan akan terwujudnya kelompok tani yang dinamis, dimana para petani mempunyai disiplin, tanggung jawab dan terampil dalam kerjasama mengelola kegiatan usaha taninya, serta dalam upaya meningkatkan sekala usaha dan peningkatan usaha kearah yang lebih besar dan bersifat komersial dengan membentuk gabungan kelompok tani (gapoktan) yang merupakan wadah kerjasama antar kelompok tani.[t2s/bayu/mia]
Lebih baru Lebih lama