BANJARMASIN, MK - Era revolusi industri 4.0, kini sudah di depan mata. Sejatinya tak ada yang perlu dikhawatirkan jika semuanya telah dipersiapkan secara matang dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.
Pun demikian dengan Bank Kalsel. Sejauh ini, Banknya Urang Banua ini tampak sudah mempersiapkan segalanya dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Kekompakkan menghadapi era revolusi industri 4.0 ini kini ditunjukkan Komisaris dan Direksi Bank Kalsel dengan mempersiapkan peningkatan kualitas SDM di edisi 2019.
“Kami sudah mempersiapkan segalanya,” ungkap Komisaris Utama Bank Kalsel, H Ari Bastary di sela syukuran HUT ke-55 Bank Kalsel di halaman Bank Kalsel, Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Senin (25/3/2019).
“Kami sudah mempersiapkan segalanya,” ungkap Komisaris Utama Bank Kalsel, H Ari Bastary di sela syukuran HUT ke-55 Bank Kalsel di halaman Bank Kalsel, Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Senin (25/3/2019).
Ari menegaskan tak ada masalah dengan dengan menghadapi era revolusi industri 4.0 digital banking, karena Bank Kalsel sudah siap menghadapi tantangan yang tak kalah berat, yaitu digital banking.
Ari mengatakan, di usianya ke-55 ini, Bank Kalsel tentu dituntut untuk bertransformasi menghadapi tantangan itu dengan memperkuat sistem IT yang tangguh agar bisa mendukung bisnis perbankan ke depan.
“Aplikasi-aplikasi baru juga terus dikembangkan agar memudahkan nasabah dan selalu up to date,” jelasnya.
Revolusi industri 4.0, lanjut Ari, tak hanya berbicara sistem, tetapi juga perilaku masyarakat yang berubah. Di era digitalisasi ini, nasabah cenderung memilih untuk melakukan transaksi melalui digital channels.
Kondisi era digital channel melatarbelakangi perusahaan untuk terus berpacu dengan kemajuan teknologi digital sektor keuangan. Belum lagi menjamurnya teknologi finansial (fintech) yang terus berkembang.
“Karena itu kebijakan utama kami juga akan memperkuat budaya perusahaan dengan menyusun program-program culture engagement serta leadership development,” terangnya.
Menurut Ari, tahapan ini memiliki dua sasaran yang saling mempengaruhi dan bersinergi dalam implementasi bagai dua sisi mata uang. Tapi tetap dalam kesatuan utuh, yakni peningkatan disiplin kerja sekaligus eksekusi dan perbaikan etos kerja, terutama integritas dan prinsip kehati-hatian.
“Dua sasaran itu dimuat dalam program restarting culture untuk menyesuaikan perkembangan dimasa mendatang,” jelasnya.[mia/adv]
Tags
bank kalsel