BINUANG, MK - Ketersediaan cabai, baik kuantitas maupun kualitas dengan harga terjangkau terus diupayakan pemerintah. Ini penting, mengingat cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai komponen utama pada pola pangan harapan.
Lebih dari itu, cabai juga sudah menjadi bagian penting dalam keseimbangan pangan yang dikonsumsi. Realistis jika kemudian permintaan cabai terus meningkat.
Sementara di sisi lain sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam upaya peningkatan produktivitas cabai terbilang masih kurang, terutama dalam hal penguasaan teknologi tepat guna dan modern.
Karena itu, dibutuhkan pelatihan bagi pelaku utama, yaitu petani cabai di sentra-sentra cabai dan pengembangan cabai.
Didasari fakta ini, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menyelenggarakan Pelatihan Teknis Tematik Cabai bagi penyuluh di enam wilayah binaan di Kalimantan Selatan.
Enam wilayah tersebut, yakni Kabupaten Barito Kuala (Batola), Tapin, Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu sungai Utara dan Tanah Laut. Enam wilayah ini sendiri merupakan pilot project program #SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani).
Pelatihan dilangsungkan selama 3 hari efektif, mulai 9 hingga 11 April 2019 di BBPP Binuang. Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan teknis ini. Materi pelatihan seputar budidaya cabai yang meliputi; persiapan benih dan penanaman; pengolahan lahan; pemupukan; pengendalian hama penyakit; panen dan pascapanen.
Pelatihan ini dinilai sebagai langkah strategis dan mutlak dilaksanakan untuk pengembangan dan ketersediaan SDM pertanian yang menguasai teknologi tepat guna dan modern serta cara budidaya cabai yang baik dan benar.
Dengan demikian, diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas cabai seperti yang diharapkan. Apalagi materi-materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan di wilayah masing-masing.
Sementara itu pada sesi akhir, peserta dibawa mengunjungi Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam kunjungan ini mereka dibimbing Widyaiswara BBPP Binuang, Adi Widiyanto.
Dari hasil kunjungan, Adi demikian sapaan akrabnya mengungkapkan, Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berlokasi di Desa Hiyung merupakan salah satu KUB yang baik dan sudah berjalan.
"Peran KUB sangat terlihat jelas dalam membantu anggotanya, terutama dalam kaitannya dengan stabilitas harga," jelasnya.
Menurut Adi, proses pembelajaran tentang KUB kepada para kelompok sudah terencana dan teragendakan, bahkan sampai pada upaya pengembangan usaha yang disesuaikan dengan potensi wilayah.
"Tentu hal ini tidak terlepas dukungan dari berbagai pihak, mulai pemerintah daerah, penyuluh, termasuk dukungan yang sangat kuat dari para anggotanya," terangnya.
Lebih lanjut Adi menyampaikan, membangun sebuah usaha bersama orang yang sudah dikenal, jauh lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan dengan orang yang baru dikenal.
"Karena kita sudah memahami karakter dan gaya satu sama lain, menjadi modal awal untuk memperkuat posisi kerjasama tersebut. Ada hal yang perlu diperhatikan terkait dengan KUB, di antaranya adalah membangun," paparnya.
‘Chemistry’ dan jangan salah dalam memilih anggota, tentu yang harus memiliki kesamaan usaha, karakter, kesamaan visi dan misi. Tanpa ada kesamaan utama ini dijamin sulit membangun sebuah usaha bersama.
Masing-masing pihak juga perlu menimbang potensi dan kemampuan supaya lebih mudah membagi tugas serta tanggung jawab. Sikap profesional dan kejelasan pembagian tugas merupakan salah satu kunci sukses usaha bersama.
"Lainnya, adalah komitmen di awal dalam penentuan usaha dan pastikan setara. Disarankan pilih bidang sesuai keahlian dasar salah satu pihak yang mana jauh lebih minim risiko," imbuhnya.
Adi mengingatkan kepada peserta untuk menghindari bidang baru yang masih awam dan tak sesuai keahlian. Contoh, kalau di kecamatan Hiyung ini jago membuat abon cabai, tentu tidak dianjurkan menekuni usaha dalam bidang komputer, tapi akan lebih baik jika yang ditekuninnya atau yang dikembangkannya bidang kuliner.
"Masih banyak hal lain yang dapat kita gali dari kunjungan ini, akan tetapi waktu kita terbatas barangkali lain waktu kita sambung lagi demikian," pungkasnya.[T2S/bayu/mia]