BINUANG, MK - Bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur, menggelar pelatihan dasar Fungsional Terampil bagi penyuluh pertanian.
Pelatihan ini diikuti 23 penyuluh pertanian, tepatnya 20 orang dari Kabupaten Kukar, 1 orang dari Kabupaten Kapuas (Kalimantan Tengah) dan 2 orang lagi dari Kabupaten Balangan (Kalimantan Selatan).
Pelatihan berlangsung selama 160 jam pelajaran atau 20 hari, dimulai dari 12 Maret hingga 1 April 2019. Di sesi terakhir, 1 April peserta wajib menjalani Sertifikasi Uji Kompetensi Level Fasilitator.
Untuk pelatihan dasar Fungsional Terampil dipusatkan di BBPP Binuang. Sedang untuk sesi praktek lapangan dilangsungkan di tiga desa Kabupaten Tanah Laut, yakni di Desa Batu Ampar, Desa Bluru, dan Desa Batu Mulya.
Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si pada penutupan pelatihan dasar Fungsional Terampil mengatakan, pertama kalinya setelah 7 tahun l, BBPP Binuang menyelenggarakan pelatihan fungsional yang disertai sertifikasi kompetensi level Fasilitator.
"Ada kevakuman yang cukup lama. Hal ini dikarenakan kesalahan mindset penyuluh pertanian. Mereka enggan mengikuti sertifikasi. karena tidak ada bedanya penyuluh yang mengikuti sertifikasi maupun yang tidak mengikuti dari sisi finansial," terangnya.
Keinginan penyuluh pertanian, lanjut Yulia, seperti guru yang ada tunjangan sertifikasinya. Sertifikasi berguna untuk kenaikan pangkat para penyuluh pertanian. SK Permentan Nomor 9 Tahun 2017, untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi harus mengikuti uji Kompetensi.
Yulia menjelaskan, peserta pelatihan Fungsional terampil akan mendapatkan 2 sertifikat. Pertama dari BBPP Binuang, aspek yang dinilai yaitu sikap peserta pelatihan, nilai akademis, dan kehadiran 90 persen. Kedua, yaitu sertifikasi uji Kompetensi.
"Terima kasih pada Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara, dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia, kami BBPP Binuang siap bekerja sama," pungkasnya.[irfan/bayu/mia]
