Jalani Sertifikasi Kompetensi, Mandor Sawit Dimandori Asesor

Jalani Sertifikasi Kompetensi, Mandor Sawit Dimandori Asesor

BINUANG, MK - Sertifikasi kompetensi pada okupasi perkebunan, khusus sertifikasi mandor pemeliharaan kebun kelapa sawit, digelar Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
Uji kompetensi yang dilaksanakan selama empat hari, 18 hingga 21 Juni 2019 dilangsungkan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri BBPP Binuang.
Tercatat sebanyak 30 peserta dari tiga provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur menjalani uji kompetensi ini.
Peserta sendiri merupakan purna Pelatihan Vokasi Mandor Pemeliharaan Kebun Kelapa Sawit yang digelar selama lima hari, tepatnya dari 12 sampai 17 Juni 2019 lalu.
Asesor yang melaksanakan asesmen terdiri dari tiga orang, yakni Ir Sukarji MM dari LPP Yogyakarta, Ir Lindung MP dari BPP Jambi dan Farulian Purba SST M.Pd dari SMK PPN Sembawa, Sumatera Selatan. Kegiatan assessment ini turut dihadiri Artinah A.Md dari LSP Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian.
Saat penyerahan hasil sertifikasi pada sesi penutupan, perwakilan BBPP Binuang, Tata Sukmara S.Sos M.Pd memaparkan, kegiatan sertifikasi ini merupakan ajang pembuktian diri para peserta, dalam hal ini disebut asesi.
"Ini untuk menunjukkan dan menyampaikan kompetensi yang telah dimiliki dengan bukti-bukti portofolio kepada Asesor selaku pemberi rekomendasi Kompeten (K) atau Belum Kompeten (BK) atas apa yang ditunjukkan melalui bukti portofolio dan uji asesmen," terangnya.
Senada, Koordinator Asesor, Dr Tatang Suryadi SP MP mengatakan, kegiatan sertifikasi ini bukanlah suatu ujian bagi peserta, namun kegiatan ini merupakan wadah untuk menunjukkan kompetensi yang dimiliki dengan bukti-bukti portofolio dan mengikuti tahapan asesmen.
Karena itu, peran seorang Fasilitator dalam memfasilitasi para pelaku pertanian organik sangat penting. Tidak berlebihan apabila para Fasilitator memerlukan suatu legalitas kompetensi yang telah dimiliki dengan mengikuti sertifikasi profesi ini.
Secara umum, kegiatan sertifikasi kompetensi berjalan dengan lancar dan baik, setiap tahapan asesmen dilaksanakan dan dilalui peserta mulai dari Pra Asesmen, Asesmen hingga pengambilan keputusan rekomendasi Kompetensi.
Kegiatan yang digelar selama empat hari itu untuk memastikan kompetensi seorang mandor penanaman kelapa sawit sehingga bisa membantu perusahaan perkebunan dalam pengelolaan perkebunan sawit.
Peserta yang mampu mengikuti berbagai mata ujian dapat tersertifikasi. Dengan demikin dinilai kompeten dan mendapat pengakuan publik serta bisa bersaing dengan mandor kelapa sawit di luar negeri.
"Para mandor kebun sawit juga diakui kompetensinya yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi berskala nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga dapat menjadi modal untuk bersaing secara global," jelas Tata Sukmara.
Para peserta mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan sertifikasi, kendati tiap tahapan membutuhkan konsentrasi ekstra dan kesabaran. Ini dikarenakan unit kompetensi yang diujikan sangat banyak, yaitu 11 unit Kompetensi.
Sebut saja mulai ujian tulis, ujian lisan hingga ujian unjuk kerja/demonstrasi. Namun setelah semua tahapan selesai dilewati, peserta tampak lega karena telah diberikan kesempatan untuk menunjukkan kompetensi yang dimiliki di depan Asesor.[retno/bayu]
Lebih baru Lebih lama