Rebutan Los Pasar, Pedagang dan PKL Nyaris Adu Kuat

Rebutan Los Pasar, Pedagang dan PKL Nyaris Adu Kuat

BATULICIN, MK - Pembagian los di Pasar Raya Bumi Pangeran Pagatan dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tanah Bumbu kepada para pedagang, Kamis (25/7/2019). Sayang, kebijakan ini malah memicu kericuhan hingga nyaris adu kuat antar pedagang.
Abdul Wahid, salah seorang pedagang di pasar ini menuturkan, pengelola pasar memang mengundi los yang akan ditempati PKL dan pedagang lantai dua.
"Di tengah pengundian, sebagian PKL dan pedagang lantai atas saling adu argumentasi yang memicu gaduh di kantor pengelola Pasar Pagatan," tuturnya.
Menurutnya, orang yang punya toko di lantai atas, keberatan. Aturannya satu pedagang satu tempat jualan, namun ada pedagang lantai atas yang meminta dua sampai tiga tempat.
"Saya menerima saja, gak masalah dapat satu. Padahal istri saya juga jualan," imbuhnya.
Terkait kasus ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu, Deny Heriyanto mengakui jika sempat terjadi ketegangan di antara pedagang.
Itu karena pedagang yang memiliki dua sampai tiga toko di lantai atas, protes cuma mendapat satu los. Aturan sendiri menerapkan, setiap pedagang cuma mendapat slot satu los demi keadilan.
"Sebenarnya yang ribut bukan pengelola pasar dengan PKL, tapi pedagang lantai atas dan PKL, Kan ada yang punya tiga toko, tapi tetap mendapat satu. Ini supaya PKL yang belum kebagian, bisa mendapat tempat," terang Deny.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tanbu sendiri mengundi 167 los yang dipakai berdagang setiap Senin dan Jumat pukul 07.00 - 12.00 wita. Dari 167 los, PKL pakaian mendapat 52 los, dan sisanya pedagang lantai dua Pasar Pagatan.
Alhasil, pedagang atas dan PKL saling berjualan di halaman pasar ketika Senin dan Jumat setiap pekan. Aturan ini efektif mulai diterapkan pada Jumat, 26 Juli 2019.
"Sewanya Rp3.000 per los sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2018 tentang Jasa Umum," pungkasnya.[joni]
Lebih baru Lebih lama