Raih Prestasi, Bank Kalsel Koleksi GCG Award

Raih Prestasi, Bank Kalsel Koleksi GCG Award

JAKARTA, MK - Prestasi membanggakan baru saja diraih Bank Kalsel. Itu setelah Economic Review yang menggelar event Indonesia Good Corporate Governance Award 5th (IGCGA) 2019 menasbihkan Bank Kalsel sebagai The Big - 8 Indonesia GCG Implementation 2019, tepatnya di kategori Regional Development Bank Company BUKU Il (Aset Rp10 T - Rp.25 T).
Selain sebagai bentuk bukti terlaksananya GCG dengan sangat baik di suatu perusahaan, ajang prestius ini juga menghadirkan dewan juri yang independen dan kompeten di bidangnya. Juri ini menilai melalui data publik serta kinerja perusahaan sepanjang tahun 2018.
Penghargaan diserahkan Pemimpin Umum Economic Review, Hj Irlisa
Rachmadiana SSn MM kepada Direktur Kepatuhan Bank Kalsel, H. I G.K. Prasetya di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
"Anugerah tersebut mencerminkan bahwa upaya dan kerja keras jajaran Bank Kalsel dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) telah berjalan sesuai panduan dari pihak otoritas dan standard umum yang berlaku di industri perbankan," jelas Prasetya, Kamis (29/8/2019).
Menurutnya, penerapan GCG merupakan salah satu faktor penting dalam penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB) selain Profil Risiko, Earnings (Pendapatan) dan Capital (Permodalan).
"Bank yang mendapat predikat Sehat dalam penilaian TKB akan bisa beroperasional secara optimal, menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, meningkatkan kepercayaan nasabah dan masyarakat pada umumnya serta memberikan nilai tambah bagi para Pemegang Saham," tambahnya.
Bank Kalsel memberikan perhatian besar terhadap keempat faktor dimaksud, yakni Manajemen Risiko, Implementasi GCG, Pendapatan yang Berkelanjutan dan Permodalan yang secara generik terus bertumbuh.
Khusus untuk permodalan, Bank Kalsel yang notabene adalah Bank Umum milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pemerintah Kota/Kabupaten se-Kalsel, terus berkomunikasi secara intens dengan para pemilik untuk meningkatkan setoran modalnya.
Saat ini total modal yang telah disetor pada tahun 2018 adalah sebesar Rp1,25 triliun atau meningkat dari tahun 2017 sebesar Rp1,17 triliun.
Adalah hal yang logis dan strategis bagi pemegang saham sebagai pemilik Bank Kalsel untuk menambah setoran modalnya dalam rangka memenuhi Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) tetap di atas rasio minimum sebesar 11% , di mana posisi CAR/KPMM Bank Kalsel per Desember 2018 sebesar Rp 25,63%.
Juga untuk meningkatkan kemampuan menghasilkan pendapatan yang salah satunya diukur dari rasio ROE (Return on Equity) tahun 2018 sebesar 6,08% atau berada di atas acuan rata-rata suku bunga deposito sebesar 5,94%. Penguatan modal juga diperlukan untuk mendukung berbagai inisiatif dan program pengembangan Bank Kalsel di tengah iklim persaingan yang semakin ketat dan era disrupsi teknologi saat ini.
Antara Iain, pengembangan di aspek SDM (human development) guna peningkatan kapasitas dan kompetensi kerja, aspek teknologi (IT development) guna keamanan dan kenyamanan transaksi, pelayanan maupun aktivitas perbankan lainnya serta aspek bisnis (business development) guna optimalisasi laba perusahaan dan pendapatan daerah.[mia/adv]
Lebih baru Lebih lama