SAMBAS, MK - Sistem Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan.
Dengan demikian, sistem ini diharapkan dapat menjadi sebagai salah satu solusi bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta pengembangan desa secara terpadu.
Selain itu, sistem pertanian ini juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang petani, berupa pangan, sandang dan papan yang tercukupi.
Pertanian pada hakikatnya merupakan pertanian yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya, sehingga aliran nutrisi (unsur hara) dan energi terjadi secara seimbang.
Keseimbangan inilah yang akan menghasilkan produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan efisien.
Atas dasar itu, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menggelar Pelatihan Tematik Pertanian Terpadu Angkatan III di Desa Tanjung Mekar, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Pelatihan yang diikuti peserta Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) XII di Sambas ini dilangsungkan selama tiga hari, mulai 2 hingga 4 Agustus 2019.
Tak tanggung-tanggung, materi pelatihan ini langsung disampaikan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Dr Ir Lely Nuryati M.Sc, Kepala BBPP Binuang Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.SI dan Widyaiswara BBPP Binuang Yusuf Rijayanto MA.
Dalam arahannya saat menjadi narasumber pelatihan ini, Minggu (4/8/2019) Lely mengungkapkan, penyuluhan pertanian berperan penting dan strategis dalam mendukung sukses pembangunan pertanian.
“Karena itu, peningkatan kompetensi SDM pertanian ASN dan non ASN melalui pelatihan tematik merupakan salah satu pilihan strategis," jelasnya.
Lely mengajak seluruh penyuluh yang mengikuti pelatihan tematik di Sambas ini untuk memandu pelaksanaan kursus tani di kelompok tani masing-masing wilayah, sebagai follow up dari kegiatan tematik di Kecamatan Sambas.
“Ini penting sehingga dapat berkelanjutan dan mendukung peningkatan produksi pertanian,” tandasnya.
Dalam pelatihan tematik ini peserta diajarkan mengenai sistem pertanian terpadu, merencanakan usaha tani terpadu, menerapkan pola integrasi ternak dengan tanaman, membuat pupuk organik, dan membuat pakan organik.[bayu/mia]