PELAIHARI, MK - Tak kurang dari 30 petani karet di Kabupaten Tanah Laut, tampak antusias mengikuti Pelatihan Tematik Karet Angkatan I di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Bati-Bati, Kamis (15/8/2019).
Pelatihan tiga hari, 14 hingga 16 Agustus 2019 ini dihajat Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dengan tujuan meningkatkan kualitas bahan olahan karet (bokar) bersih.
Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan mampu menjadikan agen perubahan bagi petani-petani perkebunan karet di pedesaan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian secara optimal, melalui pemanfaatan teknologi yang tepat.
Dengan demikian, kapasitas sumber daya pertanian dapat dilestarikan dan ditingkatkan.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si, serta didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Hortikultura dan Perkebunan Tanah Laut, Ir Akhmad Mustahdi.
Di momen ini, Yulia menyampaikan beberapa pesan kepada peserta, di antaranya adalah petani perkebunan karet sebagai pelaku utama usaha di bidang perkebunan harus mampu menumbuhkembangkan usaha pertanian/perkebunan di pedesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi pedesaan.
"Petani perkebunan karet sebagai pelaku utama, ke depannya diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta dapat membangun kelembagaan pertanian yang kokoh dan mandiri," tutur Yulia.
Yulia menekankan, petani dapat menanam tanaman sela di antara tanaman karet, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, petani juga harus memperkuat kelompok tani.
Sementara itu Akhmad Mustahdi menyampaikan agar peserta nantinya dapat menghasilkan bokar bersih hingga kualitas bokar menjadi meningkat.
“Jika petani dapat menghasilkan bokar bersih, tentunya akan mendapatkan hasil jual yang lebih baik," pungkas Mustahdi.
Tampak hadir dalam pembukaan pelatihan Widyaiswara dari BBPP Binuang, Ir Sukadi MP dan Kepala BPP Bati Bati serta penyuluh pertanian setempat.[bayu/mia]