BANJARBARU, MK – ATM sejatinya menjadi tempat orang menarik ataupun menyetor uang. Namun uniknya istilah ATM ini juga digunakan Narwanto untuk menjual arang.
Alhasil, inovasi transaksi jual beli arang yang diklaim sudah melalui ujicoba selama 22 bulan inipun diwujudkan Narwanto dalam bentuk ATM Arang.
Bahkan untuk memperkenalkan ATM Arang ciptaannya ini ke khalayak ramai, Narwanto akan mengikuti Kalsel Expo 2019 di Lapangan Murjani Banjarbaru, 30 Agustus hingga 5 September 2019.
"Setelah ujicoba 22 bulan, akhirnya ATM Arang hari ini saya buka,” ungkap Narwanto, pemilik ATM Arang kepada metrokalimantan.com, Selasa (27/8/2019).
Menurut Narwanto, sebenarnya ada yang mengusulkan jika inovasinya ini diberi nama SPBA alias Stasiun Pembelian Bahan Bakar Arang. Lantaran tidak ada petugas yang menjaga, akhirnya tetap diputuskan nama ATM Arang.
“SPBA, oke juga. Tapi karena tidak ada yang jaga, saya pakai nama ATM Arang,” jelasnya.
Sebelumnya, lanjut Narwanto, sempat terlintas dilabeli Kios Kejujuran yang biasa diterapkan di kantin-kantin sekolah atau instansi. Hanya saja, kios kejujuran masih belum cocok disematkan untuk transaksi jual beli arang.
“Jadi saya masih belum berani pakai label Kios Kejujuran, banyak hal yang menjadi pertimbangan. Salah satunya karena kejujuran seseorang bukan ranah kita untuk masuk ke dalam diri orang lain,” paparnya.
Di ATM Arang ini, harga per paket arang bisa langsung diketahui pembeli karena banderol harga ditunjukkan langsung dan tinggal dipilih.
Paket harga arang mulai Rp5.000, Rp10.000, Rp15.000, Rp20.000 dan Rp30.000 per plastik. Sementara untuk paket karungan dikenakan Rp100.000 per karung.
“Saat ini permintaan produk arang lumayan tinggi, jadi untuk melakukan pemasaran lebih luas saya mengikuti Kalsel Expo 2019,” pungkasnya.[ekobejo]