SAMARINDA, MK - Petani muda atau yang kini sering disebut petani milenial, tampak menjadi harapan akan kemajuan dunia pertanian di Tanah Air. Tak terkecuali petani milenial di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Karena itu, bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dinas Pertanian (Distan) Kota Samarinda serius menggarap potensi petani milenial.
Satu di antaranya dimulai Distan Samarinda dengan menggelar pelatihan, tepatnya Pelatihan Tematik Pengelolaan Pertanian Terpadu Angkatan VI.
Untuk pelatihan yang diikuti 30 petani milenial ini, Distan juga menggandeng P4S Dipa Tani. Edukasi pertanian ini dilangsungkan selama tiga hari, 4 hingga 6 September 2019 di P4S Dipa Tani.
Dalam sambutan pada acara pembukaan pelatihan, Kepala Distan Kota Samarinda, Ir Ary Yasir Filipus M.Sc mengharapkan peserta untuk tidak ragu-ragu menjadi petani, karena menjadi petani lebih menjanjikan dan lebih dahsyat dari pada hanya bekerja menjadi kuli, bekerja menjadi karyawan atau pegawai.
Menurut Ary, petani harus bisa mandiri, tak selalu bergantung dan berharap bantuan dari pemerintah. Apalagi kebijakan Kementerian Pertanian ke depan dalam rangka menyongsong Kaltim menjadi ibukota negara, semua pemenuhan kebutuhan pangan harus bisa dipenuhi dari Pulau Kalimantan, tanpa berharap dari Jawa dan Sulawesi.
"Ini merupakan satu peluang sekaligus tantangan yang harus bisa dijawab, khususnya oleh para petani milenial ini," tutur Ary.
Ary mengatakan, salah satu kebijakan yang dilakukan dalam rangka mendorong kemajuan pertanian di Kota Samarinda adalah meregenerasi ketua kelompok tani dengan petani yang berusia muda alias milenial, serta mendorong terbentuknya kelompok-kelompok tani beranggotakan petani muda atau dikenal dengan kelompok petani milenial.
Dengan demikian, lanjut Ary, diharapkan gerak langkah kelompok tani dalam mengembangkan usaha tani anggotanya menjadi lebih cepat dan maju.
Agar petani milenial termotivasi untuk secara konsisten menekuni dan mengembangkan usaha taninya, Distan Samarinda telah membantu memfasilitasi pembuatan badan hukum di Akta Notaris bagi kelompok tani milenial maupun kelompok tani secara umum, dengan memberikan subsidi biaya pengurusan.
"Atas nama Pemerintah Kota Samarinda mengucapkan terima kasih kepada BBPP Binuang yang telah mengadakan pelatihan tematik ini, yang tentu saja bermanfaat sekali khususnya bagi petani milenial di Kota Samarinda," imbuhnya.
Ketua P4S Dipa Tani, Syamsul Huda menambahkan, setelah mengikuti pelatihan ini purnawidya petani milenial akan dilibatkan dalam Agro Training Expo 2019 yang dijadwalkan November 2019 di P4S Dipa Tani Kota Samarinda.
"P4S Dipa Tani akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani milenial, agar dapat menjadi pionir pengembangan pertanian terpadu organik yang berorientasi pasar ekspor," terang Syamsul.
Sementara itu, Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si saat memaparkan materi menekankan pentingnya berkelompok dalam menjalankan usaha tani. Dengan berusaha tani secara berkelompok, banyak manfaat yang bisa diperoleh.
"Di antaranya meningkatkan efisiensi dalam berusaha tani, meningkatkan posisi tawar dalam pemasaran hasil pertanian, mempermudah dalam mengakses perbankan serta memperoleh input dan sarana produksi pertanian," pungkasnya.[aw/bayu/mia]