MARABAHAN, MK - Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang bertanggung jawab memberikan edukasi terhadap petani.
Tanggung jawab sekaligus komitmen terhadap petani ini diaplikasikan BBPP Binuang dengan menggelar Pelatihan Tematik Pengelolaan Pertanian Terpadu.
Kali ini, Pelatihan Tematik Pengelolaan Pertanian Terpadu Angkatan VII dilangsungkan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan selama tiga hari, 18 hingga 20 September 2019.
Sedikitnya 30 peserta dari Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala ambil bagian dalam pelatihan ini.
Pada pelatihan ini, peserta diberi kesempatan untuk saling berdiskusi menyusun skenario pengelolaan "Zero Waste" dalam sistem usaha tani terpadu sesuai potensi wilayah, khususnya Marabahan dan sekitarnya.
Selain itu, pada pelatihan ini juga dilakukan praktik membuat silase sebagai upaya pemanfaatan limbah jerami untuk pakan ternak. Juga praktik membuat bokashi sebagai upaya memanfaatkan limbah tanaman dan ternak.
Pemateri pelatihan Widyaiswara Ahli Utama BBPP Binuang, Ir Marhaenis Budi Santoso menyampaikan, pada dasarnya setiap petani ingin segala kebutuhannya dapat terpenuhi dari usaha taninya.
"Kebutuhan itu seperti uang tunai untuk biaya hidup, kebutuhan pangan baik karbohidrat, protein, vitamin lain, bahkan input-input pertanian (benih, pupuk, dan lainnya) dapat dicukupi dari hasil dalam usaha taninya. Dengan demikian petani lebih aman," terangnya.
Marhaenis menambahkan, ada 4 hal yang ingin dicapai melalui pengembangan sistem pertanian terpadu, yakni produktivitas stabilitas pendapatan, sustainabilitas atau kesinambungan usaha dalam jangka panjang, serta equitabilitas atau kemerataan pendapatan dari para petani yang ada di wilayah itu.[irfan/bayu]