BATULICIN, MK – Mudzakarah ulama dan tokoh masyarakat digelar Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu di Masjid Agung Al Falah, Desa Gunung Antasari, Kecamatan Simpang Empat, Senin (7/10/2019).
Kegiatan ini dihadiri langsung Bupati Tanbu, H Sudian Noor. Juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanbu KH Fadli Muis, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta tokoh agama dan tokoh masyarakat dari Ormas Islam, lembaga dakwah, sera pondok pesantren di Bumi Bersujud.
Bupati Sudian dalam sambutannya mengatakan, mudzakarah ini merupakan wahana untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Selain itu juga sebagai media diskusi atau musyawarah untuk menyatukan persepsi dan bersinergi dalam meneguhkan Islam di Tanbu.
"Kami berharap melalui Mudzakarah Ulama dan Tokoh Masyarakat ini dapat memberikan rekomendasi atau masukan bagi pemerintah daerah dalam rangka menjadikan Kabupaten Tanah Bumbu, sebagai negeri baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur," tutur Sudian.
Menurut Sudian, suasana politik belakangan ini cukup menyebabkan banyaknya perbedaan di masyarakat. Ini tentunya semakin mengkhawatirkan akan terjadi perpecahan atau disintegrasi bangsa.
"Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI, perlu kiranya melaksanakan langkah-langkah antisipatif dalam memerangi radikalisme, intoleransi, dan berita hoaks yang semakin masif saat ini," jelasnya.
Sudian berjanji akan langsung terjun langsung ke lapangan bersama MUI dan unsur Forkopimda untuk menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan di mudzakarah.
Mudzakarah seperti bakal digelar Pemkab setiap tiga bulan sekali dan secara bergiliran di setiap kecamatan. Ini dilakukan demi menyikapi dengan cepat permasalahan keagamaan di Tanbu
Sementara itu, Ketua MUI KH Fadli menyampaikan, di tengah era digitalisasi seperti sekarang, tentu banyak bermunculan paham-paham keagamaan melalui berbagai media sosial yang ada, karena itulah mudzakarah diadakan.[joni]