BANJARMASIN, MK – Kolaborasi bakal dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Bank Kalsel. Kerja sama yang dijalin kedua instansi terkait pembentukan Perusahaan Efek Daerah (FED) Di Kalimantan Selatan.
Deputi Direktur Pengembangan Kebijakan Transaksi Lembaga Efek dan Manajemen Krisis Pasar Modal OJK, Arif Safarudin Suharto di sela Focus Group Discussion di Hotel Mercure Banjarmasin, kamis (7/11/2019) menyebut Bank Kalsel memiliki potensi besar untuk membentuk PED.
“Sebagai salah satu perbankan daerah, Bank Kalsel memiliki potensi yang besar untuk dapat ikut membentuk PED di Provinsi Kalsel,” terangnya.
Menurut Arif, kerja sama dengan perbankan daerah tentu sangat penting, mengingat umumnya bank daerah memiliki jaringan dan pemegang obligasi yang cukup besar.
“Dengan demikian akan mudah dalam menawarkan bermacam produk perusahaan efek hingga pembukaan rekening efek,” jelasnya.
Arif mengatakan, pengembangan PED dilatarbelakangi masih rendahnya tingkat inklusi dan tingkat pemahaman mengenai Pasar Modal Indonesia. Ini tercermin dari terbatasnya jumlah investor pasar modal dibanding jumlah penduduk Indonesia.
“Dari total penduduk Indonesia, sekitar 262 juta jiwa pada akhir 2017 baru sekitar 1,3 juta jiwa atau 0,49 persen yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana investasi,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Unit PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Nunik Nuzulia menambahkan, layanan yang dapat diberikan PED bagi masyarakat antara lain transaksi saham, agen penjual reksa dana, obligasi maupun produk pasar modal lainnya.
Bahkan dalam menjangkau nasabah lebih luas, PED diberi izin untuk menjalin kerja sama dengan Agen Perantara Pedagang Efek berupa Lembaga Jasa Keuangan lainnya maupun perseorangan di daerah.
“Contoh sederhana PED di Sumetara bisa bekerja sama dengan Bank Nagari sebagai Bank BPD setempat untuk menjangkau calon investor di daerah,” pungkasnya.[puadi]
Tags
bank kalsel