PALANGKA RAYA - Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran membuka secara resmi
kegiatan Gebyar Anak Nusantara tahun 2019 tingkat Bunda Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kegiatan yang mengambil tema “Mewujudkan, Menanamkan, memupuk rasa
toleransi dan Nasionalisme Kebangsaan sejak usia dini” ini berlangsung
di Bundaran Besar, Kota Palangka Raya, Rabu (6/11/2019).
Bunda PAUD atau yang akrab disapa Ivo ini menyampaikan, melalui kegiatan
gebyar anak nusantara, anak-anak diajarkan tentang nasionalisme.
Anak-anak di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah diajarkan tentang nasionalisme melalui kegiatan gebyar anak nusantara.
Pihaknya juga menyebut kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari
Anak Nasional tahun 2019, HUT IGTKI-PGRI ke-69, serta HUT Guru ke-74.
Ia menambahkan, gebyar nusantara ini merupakan rangkaian kegiatan
peringatan Hari Anak Nasional tahun 2019. Gebyar Anak Nusantara
merupakan parade anak-anak PAUD se-Palangka Raya dengan masing-masing
kelompok peserta yang berpartisipasi.
"Mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia di
Kalteng, Marsiatin menjelaskan, pihaknya sengaja melaksanakan kegiatan
tersebut dengan para peserta yang diarahkan untuk mengenakan pakaian
adat dari ragam provinsi.
"Hal itu sengaja kami lakukan, agar anak-anak sejak usia dini mengetahui
dan memahami keberagaman yang ada di Indonesia. Bahwa Indonesia terdiri
dari berbagai budaya, bahasa daerah, ras, suku, agama dan kepercayaan,"
imbuhnya.
Hal itu sesuai dengan semboyan Indonesia berupa Bhinneka Tunggal Ika,
yakni meski beraneka ragam namun pada hakikatnya bangsa Indonesia
tetaplah satu kesatuan.
Semboyan itu digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pelaksanaan kegiatan itu berlangsung dengan cukup semarak, terbukti
dengan banyaknya peserta yang berpartisipasi. Tercatat ada sekitar 2.000
anak yang ikut pada Gebyar Nusantara dan terbagi ke dalam 81 kelompok
berbeda.
"Setiap regunya rata-rata terdiri dari 20 anak yang mengenakan pakaian
adat dari berbagai daerah di nusantara. Mereka didampingi para guru dari
masing-masing PAUD," cetusnya.
Selain para guru, para orang tua dan wali murid pun beramai-ramai datang
dan memadati sekitar kawasan Bundaran Besar Palangka Ray, untuk
menyaksikan anak-anak mereka mengikuti kegiatan tersebut.[kenedy]