BINUANG, MK - Sebagai bentuk integrasi partisipasi pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menggelar pelatihan penyegaran penyuluh Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).
Pelatihan ini dilangsungkan selama empat hari, 21 hingga 23 November 2019 di BBPP Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Kabag Umum BBPP Binuang, Tata Sukmara, Kamis (21/11/2019) mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk integrasi partisipasi pertanian yang melibatkan Bappenas, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.
"Pelatihan ini juga bekerja sama dengan masyarakat petani dan semua pihak terkait, baik di dalam dan sekitar daerah irigasi untuk mendukung program swasembada pangan berkelanjutan," terangnya.
Menurutnya, dalam skala nasional, fokus pada peningkatan produktivitas pertanian beririgasi meliputi sekitar 1.800 daerah irigasi dengan luas lebih kurang 330.000 hektare yang tersebar di 16 provinsi dan 74 kabupaten.
Empat kabupaten berada di Kalimantan Selatan, yaitu Kabupaten Tapin, Tanah bumbu, Hulu Sungai Tengah dan Barito Kuala. Keempat kabupaten ini dipandang berpotensi besar sebagai lumbung pangan, namun memiliki irigasi yang rusak sedang hingga berat lebih.
"Karena itu, melalui kegiatan IPDMIP kerusakan lebih parah diharapkan dapat terjaga," imbuhnya.
Di samping itu, kemanfaatan pada peningkatan nilai dan keberlanjutan irigasi pertanian akan tercapai, yaitu peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat perdesaan di Kalimantan Selatan.
Sejalan dengan itu, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi para penyuluh pertanian dan tenaga staf lapangan lokasi irigasi, perlu dibekali dengan pelatihan penyegaran bagi penyuluh dan staf lapangan.
Tahun 2019, sejumlah 120 orang akan dilatih di BBPP Binuang agar program IPDMIP ini dapat berjalan dengan baik sebagai langkah tepat dan cepat untuk mendukung program swasembada pangan berkelanjutan.[tas/bayu]