KUALA KAPUAS, MK - Rapat Dengar Pendapat (RDP) digelar Komisi II DPRD Kapuas bersama Badan Pengelola Pajak Daerah (BPKAD), Dinas Penanaman Modal PTSP dan Penggelola Feri Penyeberangan, Selasa (17/12/2019) di ruang rapat gabungan.
Dewan meminta kepada SKPD terkait untuk mengkaji sumber-sumber PAD atau Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang potensial.
"Pihak dinas teknis terkait di bawah koordinasi Dinas Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (DPPRD) Kapuas supaya melakukan rapat koordinasi dan konsolidasi untuk melakukan pengkajian potensi sekaligus menginventarisir sumber-sumber Pendapatan asli daerah (PAD)," kata Syarkawi H Sibu, Ketua Komisi II DPRD Kapuas, usai memimpin rapat.
Politisi PDIP ini mencontohkan keberadaan sarang burung walet yang terdata sekitar 2.000 lebih saat ini.
"Nah kita ingin tahu sarang walet 2.000 itu di mana dan bagaimana tata kelola dan proses perpajakan retribusi terkait sarang walet selama ini," tandas Syarkawi.
Bukan hanya itu, juga masih ada potensi-potensi yang lain potensial, menjadi sumber PAD.
"Kita minta dinas teknis untuk melakukan kaji potensi, sehingga kita mendapatkan perhitungan estimasi target ke depan yang jelas, berorientasi kepada sumbernya," ucapnya.
Hal lain, menurutnya adalah masalah regulasi dalam hal ini Perda yang perlu disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan saat ini.[zulkifli]