Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penerapan teknologi budidaya jagung yang baik, sekaligus untuk mewujudkan demonstrasi plot di BPP sebagai basis program Kostratani di tingkat kecamatan.
Kegiatan ini terlaksana karena lahan memang sudah disiapkan oleh pihak BPP Bati-Bati. Di tengah kegiatan ini, Kepala BPP Bati Bati, Sunarko mengatakan, lahan memang kurang luas untuk demplot. Kendati demikin, sudah cukup untuk menjadi sarana pembelajaran kelak.
Dalam demplot ini teknologi yang diterapkan adalah sistem tanam jajar legowo 20 x (40+120) sentimeter yang merupakan modifikasi jarak tanam 40 x 80 sentimeter. Dengan jarak tersebut diperoleh populasi 62.500 tanaman per hektare.
Hartono, KTNA Bati Bati yang hadir sebagai praktisi mengapresiasi cara tanam yang didemontrasikan. Menurutnya, cara itu akan memudahkan penyemprotan ulat grayak yang saat ini sedang mewabah di Tanah Laut.
"Dengan menggunakan alat semprot yang dirangkai dengan traktor mini, cara tanam seperti ini (sistem jarwo) penyemprotan dapat dilakukan dengan alat semprot yang dirangkai dengan traktor mini," tutur Hartono.[bayu]
