BANJARBARU, MK - Pelatihan Provinsi (Pelatprov) National Paralympic Committe (NPC) Kalimantan Selatan resmi bergulir, seiring masuknya tahun 2020. Kendati demikian, ini baru tahap awal, mengingat bakal ada evaluasi atlet setelah tiga bulan berjalan.
Setidaknya saat ini tercatat ada sebanyak 120 atlet difabel atau paralimpian Banua yang tengah menjalani program Pelatprov bertajuk Waja Sampai Kaputing 2020.
Mereka digembleng untuk mengikuti Pelatprov Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) di masing-masing cabang olahraga yang dipusatkan di Kota Banjarbaru.
"Ada 120 atlet yang saat ini menjalani program Pelatprov. Mereka kami siapkan untuk berlaga di Peparnas di Papua, sekitar Oktober November 2020," jelas Ketua Umum NPC Kalsel, H Ahmad Firdaus, Kamis (30/1/2020).
Menurut perenang emas Peparnas 2008 ini, akan ada evaluasi hingga degradasi atlet selama Pelatprov 2020. Ini penting untuk memotivasi atlet sekaligus mengetahui sejauh mana kesiapan mental, fisik dan spirit atlet.
"Ada evaluasi setiap bulannya. Kalau tak ada kemajuan misal dari limit yang ditetapkan pelatih, mau tak mau terpaksa kami degradasi," terang pria yang akrab disapa Haji Daus ini.
Karena, lanjut ASN Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel ini, NPC Kalsel ingin semua paralimpiam yang diberangkatkan sekaligus berlaga di Peparnas Papua 2020 nanti, benar-benar siap segalanya, khususnya siap bertanding sekaligus meraih medali, terutama medali emas.
"Persaingan di Peparnas Papua makin berat dari Peparnas sebelum-sebelumnya. Karena atlet Pelatnas juga mulai merata mengisi kekuatan kontingen daerah," pungkasnya.
Kepastian jumlah atlet yang diproyeksikan ke Peparnas 2020 bakal diputuskan paling lambat tiga bulan sebelum diberangkatkan ke Papua.[anshari]
Tags
Metro Sport