Pelatihan ini diikuti 30 peserta dari wilayah pengembangan bawang merah di Kabupaten Barito Utara. Sebut saja mereka berasal dari Kecamatan Teweh Selatan, Teweh Tengah, Teweh Baru, Gunung Timang dan Lahei.
30 peserta yang berstatus sebagai petani dan penyuluh pertanian lapangan ini dilatih selama tiga hari, dari 16 hingga 18 Januari 2020.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Penyuluhan, Abdurrahman SP. Abdurrahman yang juga mewakili Kepala Dinas Pertanian Barut ini sekaligus memberikan materi tentang kebijakan pengembangan bawang merah di Kabupaten Barut.
Menurutnya, bawang merah merupakan komoditas yang dibutuhkan sepanjang tahun dan memiliki potensi komersial yang cenderung semakin meningkat, baik skala rumah tangga maupun industri.
“Pengembangan agribisnis bawang merah mutlak diperlukan di Kabupaten Barito Utara, agar terus meningkat produktivitasnya baik dari jumlah maupun kualitas," tutur Abdurrahman.
Sementara itu, Widyaiswara dari BBPP Binuang, Susmawati SP MP menyampaikan, pelatihan ini tidak hanya menjadi pengetahuan yang berlalu begitu saja. Banyak rencana tindak lanjut yang sudah dirancang, yakni membangun pertanian yang ramah lingkungan dengan demplot tanaman bawang merah di BPP Muara Teweh.
"Varietas bawang merah yang ditanam pada lahan demplot dan yang akan dikembangkan adalah varietas brebes,” terang Susmawati.[bayu]
